Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Berdekatan, Kepala Bappenas Heran Kualitas Udara di Batam Lampu Kuning tapi Singapura Hijau

Ikhsan Permana , Jurnalis-Senin, 21 Agustus 2023 |12:46 WIB
Berdekatan, Kepala Bappenas Heran Kualitas Udara di Batam Lampu Kuning tapi Singapura Hijau
Menteri Bappenas Suharso Jelaskan soal Polusi Udara di Batam dan Singapura (Foto: MPI)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengaku heran kualitas udara di Batam dengan Singapura jauh berbeda padahal wilayah tersebut berdekatan.

Suharso menyebut berdasarkan data dari Air Quality Index (AQI), kualitas udara di Batam berwarna kuning hampir menuju orange, namun Singapura rata-rata kualutas udaranya berwarna hijau.

"Jakarta hari ini konon dianjurkan untuk 50% bekerja dari rumah dan Pemerintah DKI memulainya karena kualitas udara kita cukup buruk. Dan memang saya juga rasa aneh sekali Batam Memang agak sedikit orange tapi Singapura hijau banget itu aneh berdekatan," ucap Suharso dalam acara Dialog Nasional Antisipasi Dampak Perubahan untuk Pembangunan Indonesia Emas 2045, di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Senin (21/8/2023).

Suharso juga turut menyoroti kualitas udara di beberapa wilayah di Indonesia yang cukup buruk. Misalnya Jawa Barat. Menurutnya hanya ada 3 daerah di Jawa Barat yang berwarna hijau.

Sama halnya dengan Jawa Barat, Bali juga ternyata memiliki kualitas udara yang buruk di beberapa tempat.

"Di Bali juga saya lihat keadaan udaranya. Saya pikir Bali bisa aman-aman saja. Kecuali daerah Nusa Dua, Jimbaran, tapi begitu Badung, kemudian sampai Karangasem, dan Denpasar, itu merah dan orange dan memang traffic di sana sangat luar biasa padatnya," jelasnya.

Suharso menuturkan, perubahan cuaca memang menjadi perhatian semua pihak, bukan hanya Indonesia, tapi juga para pemimpin dunia.

"Termasuk kita di Tanah Air, tak kurang Pak Jokowi Presiden kita juga kemarin agak sedikit mendehem-dehem, terbatuk-batuk karena beliau sering mengadakan perjalanan di luar Jakarta dan di luar istana dan mengalami itu," ujarnya.

"Ini pertanyaan besar sebenarnya buat kita bagaimana kita bisa membatasi ini," pungkasnya.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement