Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ganjar Target Ekonomi RI Tumbuh 7%, Menteri Bahlil: Kuncinya Hilirisasi

Ikhsan Permana , Jurnalis-Selasa, 22 Agustus 2023 |20:59 WIB
Ganjar Target Ekonomi RI Tumbuh 7%, Menteri Bahlil: Kuncinya Hilirisasi
Ganjar Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Capai 7%. (Foto: okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah sekaligus Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo menginginkan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan bisa mencapai 6 hingga 7%.

Hal tersebut untuk dapat mengeluarkan Indonesia dari jebakan pendapatan menengah atau middle income trap menjadi negara berpendapatan tinggi.

"Jika sekarang kita sudah bersepakat menuju Indonesia sebagai negara maju, dengan pertumbuhan ekonomi, mau berapa persen? Lima koma sekian persen rasanya kurang. Kalau kita mau menghentak, Pak Bahlil, agar tidak masuk dalam middle income trap. Mungkin 7 persen harus menjadi cita-cita pertumbuhan ekonomi kita. Kalau kita punya Menteri Investasi seperti itu, insyaallah tidak sulit," ucap Ganjar di depan 3.150 calon wisudawan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Kampus UGM Yogyakarta, Rabu (22/08/2023).

Menanggapi target Ganjar, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menilai kunci untuk mewujudkannya adalah hilirisasi.

"Tadi Pak Ganjar mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi kita harus 7%, kuncinya cuma satu, hilirisasi," ujar Bahlil

Bahlil menuturkan, ekonomi tak boleh hanya bertumpu pada konsumsi. Ekonomi harus didorong oleh investasi, utamanya program hilirisasi.

"Kemudian bagaimana ke depan arah kebijakan? Kita akan mendorong kepada hilirisasi. Dunia sekarang sudah mendorong kepada green energy dan green industry untuk menurunkan emisi. Indonesia sekarang kita dorong ke hilirisasi," ujar Bahlil.

Bahlil mengatakan tanpa hilirisasi mustahil ekonomi Indonesia bernilai tambah. Namun dengan hilirisasi nilai tambah industri akan berkali-kali lipat.

"Karena kalau tidak ada hilirisasi, kita hanya mengekspor barang-barang mentah. Nah ini peluang usahanya disini. Ke depan kita mendorong yang namanya hilirisasi. Total ekspor nikel pada pada tahun 2017 itu hanya USD3,3 miliar, begitu kita larang ekspor pada tahun 2020, dan kita bangun hilirisasi, sekarang nilai ekspor kita mencapai USD30 miliar. Naiknya sepuluh kali lipat ketimbang kita belum melakukan hilirisasi," papar Bahlil.

Tak hanya keluar dari middle income trap, Indonesia juga optimis menjadi negara maju dengan hilirisasi.

"Dan untuk Indonesia menjadi negara maju tidak ada cara lain. Hilirisasi harus kita bangun. Kita sudah susun Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis sampai 2040 yang membutuhkan investasi sebesar USD545,3 miliar. Kalau ini tidak kita lakukan, negara kita akan tetap berjalan di tempat," beber Bahlil.

Bahlil menyebut negara-negara maju tak lagi bertumpu pada konsumsi sebagai instrumen pertumbuhan ekonomi. "Negara-negara maju sudah menjadikan investasi (hilirisasi) sebagai instrumen pertumbuhan," pungkas Bahlil.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement