Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Berapa Uang Jajan Menkeu Indonesia Sri Mulyani saat jadi Mahasiswa? Awas Jangan Kaget

Rina Anggraeni , Jurnalis-Rabu, 23 Agustus 2023 |11:14 WIB
Berapa Uang Jajan Menkeu Indonesia Sri Mulyani saat jadi Mahasiswa? Awas Jangan Kaget
Berapa uang jajan Sri Mulyani saat jadi mahasiswa (Foto: Kemenkeu)
A
A
A

JAKARTA – Berapa uang jajan Menkeu Indonesia Sri Mulyani saat jadi mahasiswa? Ada momen yang tidak pernah terlupakan oleh Sri Mulyani saat menjadi mahasiswa.

Salah satunya mendapatkan uang jajan dari orangtuanya saat kuliah di Universitas Indonesia. Pengalamannya ini diceritakan oleh Mantan Anggota Bank Dunia ini saat menjadi tamu dalam acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan di Jakarta. Tentunya banyak orang penasaran berapa uang jajan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Lantas berapa uang jajan Menkeu Indonesia Sri Mulyani saat jadi Mahasiswa yakni sebesar Rp 15.000 per bulan. Adapun pemberian uang saku itu ditransfer melalui PT Pos.

"Saya mahasiswa kos-kosan uang saku hanya Rp 15.000 per bulan. Kalau dapat dari Kantor Pos bukan di transfer mobil banking, di UI Salemba di depannya ada Kantor Pos, ambil di sana, masuk tabungan di lemari, di bawah koran tempat baju saya," ujar Sri Mulyani dalam Youtube Kementerian Keuangan.

Dia pun juga membandingkan zaman dulu dengan sekarang mengenai uang saku para mahasiswa. Pasalnya bukan nominal yang bikin mahasiswa kesulitan, tapi transaksi keuangan yang menjadi persoalan. Pasalnya tantangan transaksi keuangan juga masih minim. Lantaran uangnya masih berbentuk fisik.

Berbeda dengan saat ini, di mana tabungan anak muda hanya berbentuk nominal angka saja yang bisa dilihat melalui smartphone. Alhasil, dalam melakukan transaksi semakin mudah.

"Jadi enggak tahu juga tiba-tiba sisa berapa. Kalau dulu kita uangnya fisik, bisa dilihat, buat naik bemo berapa, makan siang berapa, sisa berapa. Jadi konteksnya beda, anda bisa investasi macam-macam, dulu mahasiswa kita baru diajari trading saham," ujarnya.

Dia menyarankan generasi muda mampu menjaga kesehatan finansialnya dengan mengukur setiap transaksinya hingga mampu berinvestasi pada tempat-tempat yang menguntungkan. Sehingga, pembiayaan bagi negara juga terjaga.

"Setiap generasi punya peran penting memperjuangkan, membangun, mengusahakan, dan membiayai pembangunan, karena setiap kita, semua kondisi, ekonominya mungkin berbeda-beda tapi untuk pembangunan berkelanjutan dibutuhkan pembiayaan tapi juga dibutuhkan sektor keuangan yang stabil tapi juga dalam," tegasnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement