Meski bukan hal yang asing, namun untuk mewujudkan sistem interkoneksi antar negara ini bukan bukanlah perkara mudah, ada tantangan dari sisi kebijakan, teknis maupun komersil. Namun tantangan tersebut bukanlah hal yang mustahil apabila semua pihak mempunyai semangat yang sama.
"Pertanyaannya adalah bagaimana kita akan mewujudkan rencana ini. Kita membutuhkan suatu semangat kolaborasi, persatuan, dan kesejahteraan bersama," terang Darmawan.
Darmawan menambahkan semangat untuk duduk bersama mewujudkan ketahanan energi di kawasan ASEAN merupakan langkah yang baik. Apalagi, ASEAN merupakan salah satu pusat pertumbuhan ekonomi dunia yang cukup kuat.
"Pertemuan ini juga akan menguatkan hubungan antar negara ASEAN yang dahulu terfragmentasi menjadi satu kesatuan yang solid. Saya yakin dengan semangat kolaborasi ini, kita bisa menghadapi segala tantangan yang ada bersama-sama, hanya ada satu arah, yaitu maju," tambahnya.
Sementara itu President and Chief Executive Officer of Tenaga Nasional Berhad Dato' Indera Ir. Baharin menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya, rencana interkoneksi sistem listrik ini merupakan peluang investasi ke depan. Meski membutuhkan alokasi anggaran yang tak sedikit, namun dengan kolaborasi yang kuat maka bisa menjadi peluang yang menguntungkan bagi seluruh negara.
"Iklim investasi yang menarik, dan juga daya tarik secara pengembalian modal menjadi tantangan tersendiri. Meski memang model interkoneksi ini sukses diterapkan di Eropa. Peluang kolaborasi ini akan bisa ditingkatkan," terang Baharin.
Menindaklanjuti hal tersebut 4 (empat) perusahaan listrik ASEAN yang hadir dalam pertemuan AMEM kali ini yakni, Perusahaan Listrik Negara (PLN), Tenaga Nasional Berhad, perusahaan listrik asal Malaysia.
Electricite du Laos, perusahaan listrik asal Laos dan perusahaan listrik asal Thailand, Electricity Generating Authority of Thailand (EGAT) duduk bersama untuk membahas peluang pengembangan sistem interkoneksi listrik antar negara.
PT PLN (Persero) dengan tiga perusahaan listrik asal Malaysia, Laos dan Thailand membahas peluang adanya sistem interkoneksi listrik antar negara-negara ASEAN. Penjajakan awal ini dilakukan untuk mendukung semangat dalam menjaga ketahanan energi di ASEAN.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)