Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dunia Diprediksi Krisis Lithium pada 2025, Bagaimana Nasib Kendaraan Listrik?

Azahra Kaulika Irawansyah , Jurnalis-Kamis, 31 Agustus 2023 |13:34 WIB
Dunia Diprediksi Krisis Lithium pada 2025, Bagaimana Nasib Kendaraan Listrik?
Nasib kendaraan listrik usai dunia diprediksi kekurangan pasokan litium. (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Dunia akan menghadapi kekurangan litium karena permintaan logam terus meningkat.

Beberapa analis memperkirakan bahwa hal tersebut akan terjadi pada 2025. Namun, ada pula yang memperkirakan bahwa kekurangan tersebut akan membutuhkan waktu yang lebih lama.

 BACA JUGA:

BMI, sebuah unit penelitian Fitch Solutions, memperkirakan defisit pasokan litium pada tahun 2025. Dalam laporan yang diterbitkan baru-baru ini, BMI sebagian besar mengaitkan defisit tersebut dengan permintaan litium Tiongkok yang melebihi pasokannya.

“Kami memperkirakan rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 20,4% dari tahun ke tahun untuk permintaan litium di Tiongkok pada kendaraan listrik saja di tahun 2023-2032,” kata laporan tersebut dikutip dari CNBC, Kamis (31/8/2023).

 BACA JUGA:

Sebaliknya, pasokan litium Tiongkok hanya akan tumbuh 6% pada periode yang sama, kata BMI. Bahwa tingkat tersebut tidak dapat memenuhi bahkan sepertiga dari perkiraan permintaan.

Tiongkok merupakan produsen litium terbesar ketiga di dunia, yang merupakan elemen integral dalam baterai kendaraan listrik.

Dunia memproduksi 540.000 metrik ton litium pada tahun 2021. Pada tahun 2030 Forum Ekonomi Dunia memproyeksikan bahwa permintaan global akan mencapai lebih dari 3 juta metrik ton.

 BACA JUGA:

Menurut perkiraan S&P Global Commodity Insights, penjualan kendaraan listrik diperkirakan akan mencapai 13,8 juta pada tahun 2023, namun kemudian akan terus meroket hingga lebih dari 30 juta pada tahun 2030.

“Kami pada dasarnya yakin akan kekurangan industri litium. Tentu saja kami memperkirakan pertumbuhan pasokan, namun permintaan diperkirakan akan tumbuh jauh lebih cepat,” kata Direktur Penelitian Litium dan Ekuitas Teknologi Ramah Lingkungan di Deutsche Bank, Corinne Blanchard.

Pada akhir tahun 2025, Blanchard melihat adanya “defisit moderat” sekitar 40.000 hingga 60.000 ton setara litium karbonat.

Namun diperkirakan defisit yang lebih besar, yaitu sebesar 768.000 ton pada akhir tahun 2030.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement