Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan bahwa Moskow telah sepakat dengan mitra OPEC+ mengenai parameter pengurangan ekspor lanjutan pada Oktober.
Arab Saudi dan Rusia bisa menarik pemotongan tersebut kapan saja, kata analis OANDA Craig Erlam, "tapi saya tidak bisa membayangkan mereka akan terburu-buru dan berisiko membuat harga jatuh lagi," katanya.
Pasokan minyak mentah global diperkirakan akan meningkat dalam enam hingga delapan minggu ke depan karena pemeliharaan kilang, meskipun minyak mentah masam akan tetap terbatas, kata Russell Hardy, kepala eksekutif pedagang minyak independen terbesar di dunia, Vitol, dikutip dari Reuters.
Pasar minyak rentan terhadap lonjakan harga karena rendahnya persediaan dan rendahnya investasi di ladang minyak baru, kata seorang pejabat senior di perusahaan perdagangan komoditas global Trafigura pada Senin (4/9/2023).
Sementara itu, data ketenagakerjaan AS pada Agustus memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menghentikan kenaikan suku bunganya pada bulan ini.
Di China, aktivitas manufaktur meningkat secara tak terduga pada Agustus dan serangkaian langkah ekonomi untuk mendukung pemulihan negara tersebut pascapandemi telah memicu optimisme bahwa permintaan akan meningkat di negara importir minyak terbesar di dunia tersebut.
"Pasar tampaknya memiliki sikap yang lebih reseptif dan tidak terlalu sinis pagi ini," kata John Evans dari broker minyak PVM.
"Janji dukungan bagi sektor jasa-jasa dan pelonggaran pembatasan perdagangan lintas batas oleh pemimpin China Xi Jinping mendapat simpati dari pasar yang memiliki lebih sedikit pendorong karena tidak adanya peserta dari AS," katanya.
(Taufik Fajar)