PLTU Suralaya dalam Kondisi Shutdown, Kualitas Udara Jakarta Membaik?
JAKARTA - Polusi udara Jakarta tidak mengalami perubahan signifikan. Padahal 4 unit PLTU Suralaya dalam kondisi shutdown sejak 29 Agustus 2023.
Menurut Pengamat Kebijakan Publik Lisman Manurung, PLTU Suralaya bukan penyebab buruknya udara Jakarta menyusul masih tingginya indeks pencemaran udara di Jakarta meski beberapa pembangkit sudah dalam posisi shutdown/mati.
“Hal itu membuktikan bahwa bukan PLTU Suralaya seperti apa yang dituduhkan. Saya pikir solusinya harus holistik,” katanya, Jakarta, Jumat (8/9/2023).
Hal tersebut juga diperkuat dari sumber data kualitas udara Jakarta. Menurut IQAir, catatan data polusi udara Jakarta tidak mengalami perubahan yang signifikan, bahkan cenderung semakin memburuk sejak 29 Agustus.
Menurutnya, perubahan iklim terjadi oleh ulah manusia (antropogenik) dan bukan peristiwa alami.
“Ulah manusia dan masih bisa diperbaiki dengan beberapa langkah terpadu dan menyeluruh,” ujarnya.
Pola mobilisasi dan aktivitas masyarakat di Jakarta juga perlu diubah melalui regulasi untuk meningkatkan jumlah pejalan kaki hingga kebijakan work from home (WFH) oleh pelaku usaha di ibu kota.
Masih menurut pantauan IQAir, terpantau pada Senin, 4 September, pada saat diberlakukan rekayasa lalu lintas dan penerapan WFH untuk ASN, udara Jakarta mengalami perbaikan kualitas di beberapa titik.
Lisman menegaskan bahwa saat ini mayoritas emisi gas karbon di ibu kota berasal dari kendaraan pribadi, termasuk mobil dan sepeda motor. Porsinya bahkan mencapai 90% dari keseluruhan polutan yang ada di Jakarta saat ini.
