KUALA LUMPUR - Produsen ban, Goodyear membuat ban dengan bahan-bahan ramah lingkungan seperti sekam padi hingga jagung. Hal ini dengan tujuan membuat bisnis ban berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Okezone berkesempatan melihat inovasi terbaru Goodyear ini dalam pameran inovasi 125 Tahun Goodyear di Mandarin Hotel Kuala Lumpur.
Dalam informasi yang tertera disampaikan bahwa ban masa depan ini dibuat dengan bahan daur ulang berbasis terbarukan atau bahan yang dapat diproduksi dengan praktik berkelanjutan.
Misalnya sekam padi, abu sekam, kedelai, minyak kedelai, jagung. Kemudian recycle steel, recycle zinc oxide, bio based resin, pine tree hingga natural rubber.
Goodyear mengklaim 90% ban ini dibuat dengan bahan ramah lingkungan. Penggunaan ban ramah lingkungan juga dapat menghemat bahan bakar dan jejak karbon.
Goodyear sepenuhnya mengganti minyak yang berasal dari minyak bumi dengan memakai energi terbarukan untuk mengurangi jejak karbon secara signifikan. Penggunaan bahan ramah lingkungan ini sebagai salah satu upaya pengurangan emisi. Ban masa depan tersebut juga sudah lulus pengujian
Ban Tanpa Angin
Goodyear juga melakukan banyak inovasi terhadap produknya. Produsen ban yang kini berusia 125 tahun membuat inovasi ban tanpa udara.
Di mana ban tersebut dipastikan tidak akan bocor dan tak perlu lagi diisi angin yaitu produk airless NPT. Okezone pun berkesempatan melihat langsung produk ban tanpa udara tersebut dalam perayaan 125 tahun Goodyear di Malaysia.
Menurut informasi yang disampaikan, ban Goodyear Airless ini dibuat lebih aman, bebas perawatan, tahan lama, dan lebih ramah lingkungan dibandingkan ban konvensional.
Goodyear sudah mencoba ban tersebut pada kendaraan. Ban tanpa udara itu pun terlihat kokoh dan aman saat melaju di jalanan.
Ban ini dirancang lebih tahan lama untuk pemakaiannya. Di samping itu, pemeliharaan ban ini juga lebih sedikit dibandingkan ban-ban standar.
Goodyear telah melakukan pengembangan ban ini selama beberapa tahun terakhir. Inovasi pun tercipta hingga terbuatlah solusi ban tanpa udara.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)