Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Erick Thohir: Mayoritas BUMN Tinggalkan Zona Utang

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Rabu, 25 Oktober 2023 |19:22 WIB
Erick Thohir: Mayoritas BUMN Tinggalkan Zona Utang
Erick Thohir sebut utang perusahaan BUMN berkurang (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mengklaim mayoritas perusahaan negara sudah jauh meninggalkan zona dominasi utang, terutama dalam pengelolaan keuangan perusahaan.

Dengan kata lain, perseroan mampu menurunkan tingkat utang dibanding investasi tertanam dari 36,2% pada tahun 2021, menjadi 34,9% pada tahun 2022.

"Mayoritas BUMN juga sudah jauh meninggalkan zona dominasi utang dalam pengelolaan keuangannya, atau sehat," ujar Erick, Rabu (25/10/2023).

Dalam arsip pemberitaan MNC Portal, posisi utang perusahaan pelat merah mengalami kenaikan hingga menjadi Rp1.640 triliun pada 2022. Tahun sebelumnya, utang perusahaan ada di angka Rp1.580 triliun.

Meski naik, Erick Thohir mengatakan, BUMN ekuitas perseroan juga tumbuh. Selain itu, modal BUMN lebih besar dari utang yakni Rp3.150 triliun naik dari Rp2.778 pada 2021.

Di sisi aset, juga mengalami pertumbuhan dari Rp8.978 triliun pada 2021 menjadi Rp9.789 triliun pada 2022. Kenaikan ekuitas dan asset inilah meyakini Erick bahwa BUMN masih dalam kondisi sehat.

Sementara, laba bersih secara konsolidasi pada semester I/2023 mencapai Rp183,9 triliun. Jumlah itu naik 12,9% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

“Sekarang, BUMN semakin sehat, tangguh, dan kompetitif. Di semester pertama tahun 2023 ini, aset kita Rp9.842 triliun naik 3,9% year on year, dan laba bersih Rp184 triliun, naik 13% year on year," bebernya.

Atas dasar itu semua, Erick optimis, BUMN mampu menyetorkan dividen Rp80,6 triliun pada tahun ini. Angka ini lebih tinggi dari dividen 2022 sebesar Rp80,2 triliun. Dan menjadi yang terbesar dalam sepanjang sejarah Kementerian BUMN.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement