JAKARTA - Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI Erick Thohir terus mendorong upaya untuk memastikan masa depan atlet terjamin di hari tuanya nanti. Hal ini dikarenakan Erick Thohir kerap kali melihat nasib memprihatinkan yang dialami beberapa atlet khususnya sepak bola ketika tak lagi berkiprah di dunia olahraga.
Seperti yang dialami Kurnia Meiga, Eks kiper Arema FC sekaligus kiper andalan Timnas Indonesia pada masanya yang saat ini luntang-lantung nasibnya pasca mengalami masalah pada matanya dan tak lagi berkarier sebagai pesepakbola.
Erick Thohir mengumumkan terbentuknya Yayasan Bakti Sepakbola Indonesia untuk membina mantan pemain timnas Indonesia yang membutuhkan bantuan. PSSI membentuk yayasan ini guna menjamin masa depan pesepakbola Indonesia yang selama ini nasibnya kerap dilupakan.
Yayasan Bakti Indonesia pun menjalin kerja sama dengan Bursa Efek Indonesia. Dalam acara Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2023 yang diinisiasi Bursa Efek Indonesia diserahkan memorabilia jersey sepakbola berwarna merah sebagai simbol kerjasama Yayasan Bakti Sepakbola dan Bursa Efek Indonesia untuk mensejahterakan atlet.
Di momen tersebut, Erick berbagi kisah dimana dirinya bersama Yayasan Bakti Sepakbola Indonesia bertemu para pensiunan pesepakbola yang setelah menjadi pahlawan, membela Indonesia dan mengibarkan bendera merah putih malah tidak memiliki kepastian di hari tuanya.
Sehingga, kerja sama yang terjalin ini selain memastikan para atlet mendapatkan bantuan, mereka juga diberikan edukasi mengenai investasi untuk menunjang masa depan di hari tua.
"Program ini untuk memastikan atlet mendapatkan fasilitas asuransi kesehatan, memastikan pula pemain timnas yang masih bermain diberikan training dan coaching cara berinvestasi dengan baik,"ujar Erick Thohir dalam acara Capital Market Summit & Expo (CMSE), Sabtu (28/10/2023).
Dalam kesempatan itu pula, Erick Thohir mengimbau agar para atlet dan generasi muda dari beragam latar belakang profesi mulai belajar untuk berinvestasi sebagai perlindungan jangka panjang demi kehidupan yanh sejahtera di hari tua. Sehingga, penghasilan yang didapat tak habis begitu saja karena memenuhi gaya hidup melainkan diinvestasikan untuk menjamin kehidupan di hari tua.
"Betapa pentingnya harus membuka pikiran bahwa salah satunya tidak boleh lupa berinvestasi supaya lebih bisa terproteksi untuk jangka panjang,"pungkasnya.
(Taufik Fajar)