JAKARTA - PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) mencatat laba bersih Rp390,51 miliar hingga kuartal III-2023. Angka itu naik 26,48% dari periode yang sama sebelumnya yang sebesar Rp308,74 miliar.
Sejalan dengan laba, pendapatan bersih perseroan juga mengalami kenaikan 11,81% menjadi Rp12,92 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp11,55 triliun.
Secara rinci, pendapatan makanan tercatat sebesar Rp7,85 triliun, produk makanan segar mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,79 triliun, serta produk non makanan mencatatkan pendapatan sebesar Rp3,27 triliun.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp9,55 triliun, naik dari sebelumnya sebesar Rp8,61 triliun. Kemudian, beban penjualan dan distribusi tercatat sebesar Rp2,71 triliun, serta beban umum dan administrasi sebesar Rp309,68 miliar.
Per September 2023, total nilai aset pengelola gerai Alfamidi ini tercatat sebesar Rp7,39 triliun, naik 7,06% dari posisi akhir Desember 2022 yang sebesar Rp6,90 triliun. Adapun, liabilitas perseroan sebesar Rp3,64 triliun dan ekuitas sebesar Rp3,75 triliun.
Adapun, perseroan mengincar pertumbuhan laba dan pendapatan double digit di akhir tahun 2023. “Memang targetnya tidak sebesar pertumbuhan tahun lalu, tapi kami optimistis dengan tahun ini karena pandemi sudah mulai melandai,” kata Sekretaris Perusahaan MIDI, Suantopo Po dalam paparan publik di Alfa Tower Tangerang, Rabu (17/5/2023) lalu.
Untuk mencapai target kinerja tahun ini, perseroan menyiapkan sejumlah strategi antara lain dengan memperkuat positioning MIDI sebagai perusahaan ritel multi format yaitu Alfamidi, Alfamidi Super, Midi Fresh, dan Lawson.
Selain itu, perseroan juga mengoptimalkan layanan belanja online melalui aplikasi Midi Kriing dan juga melalui saluran lainnya, juga meningkatkan standar dan kualitas pelayanan kepada konsumen.
“Kami juga menyediakan produk yang lebih lengkap untuk memaksimalkan area penjualan dan optimalisasi margin dengan harga yang kompetitif,” imbuh Suantopo.
Di sisi lain, perseroan juga menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp1,6 triliun untuk penambahan gerai. Secara rinci, sebesar Rp1 triliun akan dialokasikan untuk pembangunan gerai Alfamidi, serta Rp600 miliar lainnya akan dialokasikan untuk gerai Lawson.
(Feby Novalius)