JAKARTA - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) meraup laba bersih pada sembilan bulan 2023 sebesar USD242 juta atau setara Rp3,8 triliun (kurs Rp15.800 per USD). Laba ini turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD400,9 juta.
Sementara, EBITDA Medco Energi mencapai USD941 juta yang mencerminkan penurunan harga minyak dan gas serta berkurangnya kontribusi PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).
Mengutip data dari keterangan resmi Medco Energi, Jakarta, Kamis (2/11/2023), produksi minyak dan gas tetap stabil dari tahun ke tahun sebesar 161 mboepd.
Harga minyak mencapai rata-rata USD77 per barel selama sembilan bulan pertama 2023, turun USD24,1 per barel dari USD101,1 per barel pada periode yang sama tahun 2022. Tercatat, harga minyak pada kuartal III-2023 menjadi USD80 per barel.
Sementara itu, bagian laba bersih Medco Energi dari AMMN adalah USD13 juta, turun sebesar USD159 juta dibandingkan tahun lalu.
"Penerbitan obligasi terbaru dan dukungan investor yang kuat menunjukkan keberhasilan Perseroan dalam memenuhi komitmen dan rencana deleveraging secara konsisten. Dengan membaiknya harga komoditas dan permintaan energi, kami berharap dapat terus melanjutkan pertumbuhan yang berkelanjutan.” kata Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro.
Laporan cadangan baru di Natuna dan Corridor memperpanjang umur cadangan terbukti dan terduga Medco Energi menjadi 9,7 tahun. Untuk belanja modal sebesar USD210 juta, terutama untuk pengembangan Natuna, Corridor dan Ijen.
Utang konsolidasi USD2,9 miliar turun sebesar 12% dibandingkan tahun sebelumnya, Utang Restricted Group sebesar USD2,5 miliar atau turun sebesar 14% tahun ke tahun.
Sementara, kas dan setara kas berjumlah USD666 juta dengan Utang Bersih USD2,2 miliar dan Rasio Utang Bersih terhadap EBITDA1 sebesar 1,6x. Pada kuartal IV-2023, tender offer membeli kembali surat utang Dolar AS 2025-2028 senilai USD425 juta dan menerbitkan surat utang Dolar AS 2029 senilai USD500 juta untuk pembiayaan kembali.
"Perseroan akan membayarkan dividen interim untuk tahun buku 2023 sebesar Rp15 per saham," tulis keterangan Medco Energi.
Sementara itu, di sektor ketenagalistrikan, Medco Power menghasilkan penjualan sebesar 3.079 GWh, di mana 20% berasal dari sumber energi terbarukan.
Penjualan meningkat 5%, dibandingkan tahun lalu, berkat kontribusi IPP berbahan bakar gas di Riau sebesar 275 MW dan fasilitas pembangkit listrik tenaga surya di Sumbawa sebesar 26 MWp.
Untuk sektor ketenagalistrikan, belanja modal tercatat sebesar USD55 juta, terutama untuk menyelesaikan pengembangan pembangkit listrik panas bumi Ijen 34 MW yang dijadwalkan selesai pada Desember 2024.
(Dani Jumadil Akhir)