Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Subsidi Motor Listrik Rp7 Juta Sepi Peminat, Kenapa Ya?

Rio Adryawan , Jurnalis-Selasa, 07 November 2023 |19:53 WIB
Subsidi Motor Listrik Rp7 Juta Sepi Peminat, Kenapa Ya?
Subsidi Motor Listrik. (Foto: Okezone.com/MPI)
A
A
A

JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko heran pertumbuhan penjualan motor listrik dengan subsidi Rp7 juta sepi peminat. Belum ada tanda-tanda peningkatan penjualan motor listrik.

Menanggapi hal ini, Founder & CEO Tangkas Motor Listrik Agung Pamungkas menilai ada beberapa alasan subsidi motor listrik Rp7 juta sepi peminat.

Alasannya adalah sejak awal kebijakan subsidi motor listrik Rp7 juta dinilai terburu-buru dan tanpa ada perhitungan matang.

"Sejak awal, saya sudah sampaikan yaitu masalah momentum dan waktu. Kesalahan pertama, pada saat itu adalah terburu-buru mengeluarkan statement bahwa nanti akan ada subsidi motor listrik 7 juta," katanya dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (7/11/2023).

Dia menambahkan, pada saat itu motor listrik sedang booming pada 2021-2022 mengalami puncaknya dan masyarakat antusias membeli.

"Namun statement pemerintah yang menyatakan nanti akan ada subsidi otomatis itu secara masif membuat masyarakat menunda pembelian dan semua menunggu subsidi. Alhasil industri ini terpukul sekali atas statement itu," katanya.

Pada 2022, penjualan motor listrik dan minat masyarakat untuk beralih ke motor listrik sangat besar. Dengan adanya kebijakan subsidi motor listrik itu masyarakat yang awalnya mulai tertarik untuk beralih ke motor listrik jadi hilang di pasaran karena menunggu subsidi.

"Namun setelah ditunggu-tunggu ternyata hanya 4 kategori yang menerima, masyarakat jadi urung membeli," katanya.

Memang setelah itu muncul lagi kebijakan baru yang menyatakan setiap NIK akan dapat subsidi motor listrik, namun itu pun tidak mudah karena sistem pengurusan TKDN yang rumit, SRUT dan SUT.

Kemudian kebijakan lintas lembaga dan kementerian yang perlu dikombinasi dan keengganan APM atau dealer menalangi uang Rp7 juta dengan alasan cost of fund. "Belum kekhawatiran akan uang yang tertahan atas pembelian Rp7 juta itu," katanya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement