Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sengketa Hotel Sultan, Serikat Pekerja Capek Ketemu Pengelola GBK

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Senin, 13 November 2023 |17:28 WIB
Sengketa Hotel Sultan, Serikat Pekerja Capek Ketemu Pengelola GBK
Pertemuan Serikat Pekerja dengan Pengelola GBK Tak Ada Hasil. (foto: Okezone.com/MPI)
A
A
A

JAKARTA - Pertemuan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dengan Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK) tidak menghasilkan apapun terkait sengketa Hotel Sultan. Dengan demikian, serikat buruh bakal melakukan aksi demonstrasi di gedung Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) pekan ini.

Ketua Umum KSPSI Jumhur Hidayat memastikan, pihaknya akan mengakomodir 5.000 anggota serikat buruh agar melakukan demonstrasi di sekitar kawasan gedung Kemensetneg. KSPSI juga segera bersurat kepada Polda Metro Jaya agar aksi dapat dilakukan pekan ini.

“Dan lebih mengerikan lagi, ini negara, saya capek-capek datang ke sini, tahu-tahu bilang PPKGBK gak punya kekuasaan apa-apa, dia cuma disuruh-suruh sama Setneg, kita akan kepung Setneg,” ujar Jumhur Hidayat saat ditemui di kawasan GBK, Senayan, Jakarta, Senin (13/11/2023).

“Kita akan bersuara kepada Polda, 4.000-an orang akan datang ke sana, kenapa negara memiskinkan ya, ribuan orang yang bekerja di situ (Hotel Sultan), kok negara memiskinkan,” lanjut dia.

KSPI sendiri baru saja menyambangi kantor PPKGBK, Senayan, Jakarta. Dalam kesempatan itu Konfederasi menyampaikan keluh-kesah dan ketakutan para pekerja atau karyawan Sultan Hotel dan Residence Jakarta setelah dikeluarkannya somasi terbuka oleh kuasa hukum PPKGBK.

Dalam somahasi tersebut pihak PPKGBK memberi ancaman pidana terhadap karyawan hotel dan apartemen jika mereka yang masih bekerja atau melakukan aktivitas.

Namun sayangnya, aspirasi para karyawan Hotel Sultan yang dibawakan KSPSI tidak membuahkan hasil apapun. Lantaran manajemen PPKGBK hanya menjalankan tugas dari Kemensetneg.

Selain itu, KSPSI memprotes tindakan penutupan, barikade jalan masuk hotel dan apartemen secara permanen yang dinilai membahayakan keselamatan jiwa para pekerja sekaligus mengakibatkan penurunan okupansi atau tingkat hunian hotel.

Tercatat, okupansi hotel menurun hingga di bawah 10 persen. Jumhur memandang hal itu berdampak pada penurunan penghasilan para pekerja.

“Tapi ternyata mereka cuma suruan aja. Dan kita sekarang rencana mau bongkar itu, beton-beton itu,” paparnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement