Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

5 Fakta Utang Luar Negeri RI Turun

Arfiah , Jurnalis-Senin, 20 November 2023 |04:25 WIB
5 Fakta Utang Luar Negeri RI Turun
Utang luar negeri Indonesia turun. (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir kuartal III 2023 tercatat menurun dibandingkan dengan posisi ULN akhir kuartal II 2023. Hal tersebut dilaporkan pihak Bank Indonesia (BI).

Diketahui, ULN Indonesia pada akhir kuartal III 2023 sebesar USD393,7 miliar. Sementara, pada akhir kuartal II 2023 mencapai hingga USD396,5 miliar.

 BACA JUGA:

Selain itu, ULN Indonesia pada triwulan III 2023 tetap terkendali sebagaimana terlihat dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 28,9% dari 29,3% pada triwulan sebelumnya. Hal tersebut pun didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 87,6% dari total ULN.

Okezone telah merangkum lima fakta utang luar negeri RI turun, Senin (20/11/2023):

1. Penyebab Utang Luar Negeri Indonesia Menurun

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, menjelaskan bahwa penurunan ini utamanya berasal dari sektor publik.

"ULN Indonesia secara tahunan mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,1% (yoy), melanjutkan tren kontraksi sebesar 1,2% (yoy) pada kuartal sebelumnya," ujar Erwin.

 BACA JUGA:

Kemudian, ULN pemerintah menunjukkan penurunan pada triwulan III-2023, dengan posisi mencapai USD188,3 miliar, turun dari USD192,5 miliar pada triwulan sebelumnya. Meskipun demikian, ULN pemerintah tumbuh sebesar 3,3% (yoy).

Erwin menjelaskan bahwa penurunan ULN pemerintah dipengaruhi oleh perpindahan dana investor non residen pada pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik ke instrumen lain, seiring dengan meningkatnya volatilitas di pasar keuangan global.

2. Pemerintah Berkomitmen Jaga Kredibilitas

Pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati, efisien, dan akuntabel.

"Sebagai salah satu komponen dalam instrumen pembiayaan APBN, pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk fokus mendukung upaya Pemerintah dalam pembiayaan sektor produktif serta belanja prioritas, sehingga mampu menopang dan menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap solid di tengah meningkatnya ketidakpastian kondisi perekonomian global," papar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono.

3. Dukungan ULN untuk Berbagai Sektor

ULN terus dimanfaatkan oleh pemerintah untuk mendukung berbagai sektor antara lain sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (23,9% dari total ULN pemerintah), administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (18,3%), jasa pendidikan (16,7%), konstruksi (14,2%), serta jasa keuangan dan asuransi (10,1%).

 BACA JUGA:

4. Posisi ULN Pemerintah dan Swasta Relatif Aman

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, bahwa posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah.

Ada pun ULN swasta tetap terkendali dan masih melanjutkan kontraksi pertumbuhan. Posisi ULN swasta pada akhir triwulan III 2023 tercatat sebesar USD196,0 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya sebesar USD194,6 miliar.

"Secara tahunan, ULN swasta kembali mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 3,8% (yoy), melanjutkan kontraksi pada triwulan II 2023 sebesar 5,3% (yoy)," sambung Erwin.Posisi ULN Pemerintah dan Swasta Relatif Aman.

5. Sumber Pertumbuhan ULN

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan, bahwa kontraksi pertumbuhan ULN bersumber dari lembaga keuangan (financial corporations) dan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) yang masing-masing mengalami kontraksi sebesar 3,5% (yoy) dan 3,9% (yoy).

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari sektor industri pengolahan, jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin, serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 78,4% dari total ULN swasta.

"ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,7% terhadap total ULN swasta," ucap Erwin.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement