Ke depan, perseroan menyiapkan strategi untuk mempercepat produksi yakni dengan menggunakan teknologi terbaru yang dapat menunjang operasional pertambangan agar lebih cepat. PTBA saat ini juga tengah mengkombinasikan sistem operasional pertambangan agar efektif dan efisien.
BACA JUGA:
Pada sisi penambangan, perseroan menyiapkan tiga strategi digitalisasi untuk mendukung aktivitas operasional lebih efektif yaitu, map operational (MAPO) untuk memonitor posisi alat tambang, conveyor dan kinerja operator secara real time.
Kemudian, perseroan juga menyiapkan slope stability radar untuk mendeteksi perubahan atau pergerakan pada lereng permukaan dari waktu ke waktu, untuk memastikan keselamatan operasional penambangan.
“Serta mine operation system untuk memonitor proses dari perencanaan produksi, dan angkutan, realisasi produksi hingga pengeluaran batu bara dan penggunaan bahan bakar,” ujar Farida.
Lebih lanjut, perseroan juga akan membuka dua jalur pengangkutan batu bara menggunakan kereta, dari tambang Tanjung Enim untuk meningkatkan kapasitas angkut batu bara perseroan. Rute pertama yakni Tanjung Enim - Keramasan dengan kapasitas angkut 20 juta ton per tahun dan akan selesai pada 2024, serta dan rute Tanjung Enim-Prajen dengan kapasitas yang sama dan akan selesai pada 2026.
(Zuhirna Wulan Dilla)