JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) bakal rights issue untuk menampung penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp6 triliun. Aksi korporasi berupa penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) itu diyakini dapat berkontribusi dalam upaya restrukturisasi utang perseroan.
“Untuk rencana PMN total adalah sebesar Rp6 triliun, yang sudah disetujui oleh pemerintah, untuk timelinenya ada di kuartal I-2024, sesuai yang ditargetkan,” kata Corporate Secretary WIKA Mahendra Vijaya dalam Public Expose Live 2023, Senin (27/11/2023).
Agenda tersebut akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dalam waktu dekat. Harga pelaksanaan masih belum ditentukan, tetapi perseroan meyakini
Terkait target serapan investor publik, Mahendra meyakini dapat mengantongi dana segar Rp3,2 triliun berdasarkan komposisi investor saat ini.
“Berdasarkan proporsi sekarang 65% (Pemerintah) dan 35% (Publik), WIKA berpotensi bisa menyerap sampai dengan Rp3,2 triliun. Namun itu kita lihat seberapa jauh market bisa menyerap dari saham tersebut,” paparnya.
Selain serapan dana tersebut, perseroan juga berencana untuk melakukan divestasi aset investasi di sejumlah ruas jalan tol. Mahendra menyebut WIKA siap melepas kepemilikan dalam 5 ruas jalan tol.
“Memang perseroan berencana melepas aset-aset investasi perseroan berupa beberapa jalan tol, ada 5 ruas jalan tol, di mana WIKA menyertakan modal di dalamnya, ada yang minor, ada yang mayor,” tandasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)