JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) telah menerima masukan dari Mabes TNI terkait permintaan pembangunan rumah tapak untuk jabatan Panglima TNI dan kepala Staf setiap Matra, Darat, Udara, dan Laut.
Sekretaris OIKN, Jaka Santos menjelaskan pihak TNI juga sudah memberikan konsep arsitektur hunian dan bangunan cerdas hingga persoalan terkait instansi mana yang akan memegang peranan kendali pusat hankam di IKN.
BACA JUGA:
Jika konsepnya berhasil dirumuskan dan disepakati sebelum 12 Desember 2023, bisa diikutkan dalam agenda groundbreaking pada 13-14 Desember 2023 untuk pembangunan rumah tapak.
"Perpindahan ibu kota sifatnya cenderung eksponensial. Pembangunan IKN akan terus berkembang diiringi meningkatnya jumlah penduduk kotanya, sehingga perlu satuan hunian dalam jumlah besar," ujar Jaka dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/11/2023).
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Jaka menjelaskan pembangunan lokasi hunian TNI juga akan dibangun strategis berdasarkan pola skema pendanaan gabungan APBN dan KPBU (Kerjasama Pemerintah Badan Usaha).
Adapun di penghujung 2024 diproyeksikan akan siap tersedia 47 Menara Hunian, 31 untuk ASN, dan 16 untuk hankam dengan skema pendanaan APBN.
BACA JUGA:
Kemudian pada tahun 2025 mendatang, akan siap tersedia 119 Rumah Tapak dan 132 Menara Hunian dengan skema pendanaan KPBU.
Jaka menambahkan, dari hasil rekapitulasi rapat koordinasi persiapan pemindahan personel hankam pada 6 September 2023, diperkirakan terdapat 5.616 personel hankam akan pindah ke IKN. Pemindahan tersebut memerlukan penahapan sesuai ketersediaan hunian.
(Zuhirna Wulan Dilla)