Garuda Indonesia Cetak Pendapatan Rp35 Triliun, Ini Faktor Pendukungnya
JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mencetak pendapatan usaha USD2,23 miliar atau setara Rp35,62 triliun. Jumlah itu dicatatkan hingga September 2023.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, pendapatan usaha melesat 48,32% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Dari pendapatan kita meningkat 48%, seperti yang sudah disampaikan mencapai lebih dari USD2,2 miliar,” ungkap Irfan saat sesi Market Review IDX Channel, Rabu (6/12/2023).
Lantas apa faktor utama yang mendorong maskapai penerbangan pelat merah ini mencatatkan kinerja epik pada sembilan bulan pertama tahun ini?
Irfan mencatat ada banyak faktor fundamental yang diperbaiki pihaknya, hal ini berdampak pada performa GIAA hingga kuartal III-2023 ini. Faktor yang dimaksud diantaranya perbaikan pelayanan, penerbangan berjadwal, penerbangan tak berjadwal, hingga menjaga utilitas penerbangan setiap pesawat.
Pendapatan usaha GIAA dihasilkan dari penerbangan berjadwal mengalami meningkat 49,02% menjadi USD1,72 miliar. Sedangkan, penerbangan tak berjadwal meraup cuan USD274,25 juta, dan lainnya mencapai USD234,91 juta.
“Jadi memang peningkatan ini disebabkan oleh banyak faktor fundamental yang kita terus menerus perbaiki,” bebernya.
“Dan ini memang dikontribusikan oleh dua bisnis kita yaitu penerbangan berjadwal yang meningkat 49% dan juga penerbangan tak berjadwal,” lanjut dia.
