Sebagai informasi, dalam kegiatan perusahaannya, ERAL memiliki beberapa kegiatan yang meliputi marketing, distribusi dan jaringan ritel produk active lifestyle, termasuk produk Internet of Things (IoT). Selain itu, ekosistem perusahaannya berupa perangkat lifestyle, smart home, dan produk-produk active fashion.
Dalam menghadapi badai bisnisnya, Djohan mengatakan bahwa kegagalan bukan lagi hal yang asing baginya. Menurutnya, sebagai pemimpin pasti mengalami keberhasilan dan kegagalan bahkan bukan hanya sekali-dua kali. Namun, kegagalan tersebut tidak boleh menjadi hal yang perlu ditangisi.
“Kegagalan ini banyak sekali terjadi berkali-kali, tapi satu hal yang saya belajar bahwa kegagalan itu adalah sesuatu yang tidak boleh kita istilahnya tangisi ya kegagalan itu. Malah menurut saya, itu cambuk buat kita untuk malah harus lebih semangat,” kata Djohan di dalam acara Chief Talk Okezone: Bos Erajaya Active Buka-bukaan soal Bisnis Usai Covid-19, Sabtu (16/12/2023).
Kemudian, Djohan juga menyebutkan, bahwa kegagalan dapat menjadi pengalaman yang berharga. Dengan pengalaman itulah seorang pemimpin bisa mengetahui kesalahan yang terdapat dalam bisnis yang dihadapinya.
“Kita punya peribahasa yang namanya bahwa pengalaman adalah guru terbaik. Ya, jadi dengan pengalaman tersebut kita sudah tahu mana yang salah, mana yang tidak. Dan yang tidak boleh kita lakukan adalah kesalahan yang sama dilakukan kembali. Nah, itu yang tidak boleh, makanya pengalaman itu sangat berharga sekali,” ucap Djohan.
Djohan juga menambahkan bahwa dari banyaknya kegagalan yang dihadapinya bisa memberikan pelajaran mengenai sabar. Dengan sabar, seorang pemimpin bisa membedakan prioritas penting untuk dilakukan segera.
“Dari banyaknya kegagalan yang saya hadapi itu, kita jadi belajar sabar iya kan, kesabaran itu penting. Dengan sabar ini kita akan mempunyai prioritas ya, bahwa oke prioritas ini penting. Oke kita sadar kita tidak bisa melakukan semuanya suatu saat juga,” imbuhnya.
Dalam menghadapi dunia bisnis, semuanya harus didukung oleh hati yang positif. Jika seorang pemimpin selalu berpikir negatif dan gagal, maka hal-hal seperti itu akan berdampak pada kemajuan karir. Menurut Djohan, gagal hanyalah kesuksesan yang tertunda.
(Dani Jumadil Akhir)