Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kejar Target Indonesia Emas 2045, BPS Lakukan Ini

Michelle Natalia , Jurnalis-Rabu, 20 Desember 2023 |13:08 WIB
Kejar Target Indonesia Emas 2045, BPS Lakukan Ini
BPS Kejar Target Indonesia Emas 2045. (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) resmi menginisiasi Satu Data Migrasi Internasional (SDMI) sebagai salah satu upaya mencapai Indonesia Emas 2045 dengan semangat kolaborasi.

"SDMI adalah suatu kebijakan tata kelola data migrasi internasional untuk menghasilkan data migrasi internasional Indonesia yang akurat, mutakhir, terpadu, dapat dipertanggungjawabkan, serta mudah diakses dan dibagi pakaikan antar Kementerian/Lembaga (K/L)," ujar Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam Pencanangan Kolaborasi SDMI untuk Indonesia Emas 2045 di Jakarta, Rabu (20/12/2023).

 BACA JUGA:

Dia menyebut bahwa SDMI ini memenuhi prinsip standar data, metadata, interoperabilitas data, dan kode referens.

SDMI juga disebut akan memberikan sejumlah kontribusi penting,

 BACA JUGA:

"Pertama, kontribusi dalam prioritas Presiden 2019-2024 dan RB tematik untuk mendorong percepatan penyelesaian isu nasional, khususnya pengentasan kemiskinan dan digitalisasi administrasi pemerintah," ungkap Amalia.

Kemudian, SDMI juga mendukung pelindungan pekerja migran Indonesia serta pengawasan dan pelayanan WNA.

 BACA JUGA:

"Bukan hanya berkontribusi terhadap pembangunan saja, tetapi SDMI juga berperan penting dalam mendukung terwujudnya Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya target 8.8 untuk melindungi hak-hak tenaga kerja dan mempromosikan lingkungan kerja, serta target 10.7 untuk memfasilitasi migrasi dan mobilitas manusia yang teratur, aman, berkala, dan bertanggung jawab," jelas Amalia.

SDMI turut mendukung Global Compact for Safe, Orderly and Regular Migration Cluster 4, dengan menyediakan data bagi K/L untuk mendukung evidence-based policy serta bagi masyarakat/peneliti/akademisi untuk berbagai keperluan.

"Pencanangan SDMI ini merupakan kolaborasi yang tidak kurang dari 21 K/L, 3 lembaga internasional, dan juga 2 lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan 2 perwakilan RI di luar negeri. Jadi ini kolaborasi yang luar biasa, yang tidak hanya antar pemerintah, tetapi masyarakat juga memberikan kontribusi dan sumbangsih dalam kolaborasi ini," tandas Amalia.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement