JAKARTA - Mahasiswa yang kerja part time atau paruh waktu ternyata bisa mengatur keuangan untuk berlibur. Hal ini diungkapkan langsung oleh Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho.
Andy mengatakan bahwa ada solusi untuk mewujudkan keinginan berlibur bagi mahasiswa. Jika bagi sebagian mahasiswa bisa mengandalkan uang yang diberikan orang tua, mahasiswa lain yang harus memenuhi kebutuhan dengan bekerja paruh waktu juga bisa menyisihkan uangnya untuk berlibur.
Andy menyebutkan dengan bekerja paruh waktu, mahasiswa justru bisa menghasilkan uang. Dengan uang yang didapatkannya melalui kerja paruh waktu, mahasiswa bisa membuat skala prioritas. Di mana, prioritas tersebut terbagi menjadi tiga skala. Pertama, tujuannya untuk menyelesaikan kuliah.
“Prioritasnya apa? Ada yang pertama tujuannya dia bekerja kan supaya dia bisa kelarin kuliah, bagaimana membiayai kuliahnya. Nah, berarti ada prioritas pertama untuk kebutuhan kuliah dulu nih, bantu bayar SPP lah, untuk fotokopi lah, untuk bayar ini itu yang berkaitan dengan kuliahnya dia,” kata Andy, Kamis (21/12/2023).
Prioritas kedua adalah kebutuhan lain, seperti untuk makan, transportasi ke kampus, dan lain-lain. Menurut Andy hal ini penting menjadi prioritas kedua sebelum mengutamakan kebutuhan lain, seperti berlibur.
Dalam prioritas kedua ini, Andy menjelaskan bahwa jika mahasiswa ingin menyisihkan penghasilannya, mereka bisa meminimalisir pengeluarannya. Jika untuk membayar SPP kuliah tidak bisa dikurangi, maka meminimalisir kebutuhan pada prioritas kedua adalah solusinya.
“Penghasilan saya habis buat bayar kosan sama apa kebutuhan kuliah, ya sudah, deh makannya mungkin yang awalnya sekali makan Rp20 ribu, dikurangi menunya jadi Rp15 ribu. Misalnya ke kampus kalau bawa kendaraan jadi mahal untuk bensinnya atau parkirnya, ya sudah, deh, bela-belain jalan kaki atau nebeng temannya, itu penting. Urgent tapi masih bisa dikurangi lagi,” ujar Andy.
Yang terakhir adalah skala prioritas ketiga, me time. Andy menyebutkan, pada skala prioritas inilah mahasiswa bisa menggunakan uang dari hasil kerja paruh waktunya untuk berlibur.
“Setelah saya bayar uang kuliah, setelah saya bayar uang kos, buat makan sehari-hari, buat transportasi sehari-hari, eh ternyata masih ada lebihnya. Nah, lebihnya inilah yang mungkin bisa digunakan untuk me time nya dia,” jelasnya.
Namun, Andy juga menyarankan untuk mempertimbangkan tujuan berlibur sesuai dengan budget yang dimiliki. Dia mengatakan, kondisi keuangan adalah patokan bisa atau tidaknya seorang mahasiswa untuk berlibur dan ke mana mereka bisa berlibur.
“Utamakan yang penting-penting dulu, baru kita bisa gunakan untuk berlibur ini. Jangan dibalik,” tegasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)