JAKARTA – Pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD memiliki Program Satu Desa Satu Faskes. Program ini diusung Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 3 untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Program Satu Desa Satu Faskes menjadi jawaban atas kebutuhan dasar masyarakat. Ganjar bertekad jika terpilih menjadi presiden, dia ingin membangun fasilitas kesehatan dilengkapi dengan tenaga kesehatan atau dokter di setiap desa.
Program Satu Desa Satu Faskes Ganjar-Mahfud MD bertujuan untuk memastikan masyarakat perdesaan mendapatkan akses layanan kesehatan dengan ketersediaan dokter dan obat. Program ini juga untuk mempercepat digitalisasi layanan kesehatan melalui telemedicine ke 11.000 desa tertinggal dan sangat tertinggal.
Program ini dinilai penting karena kesehatan merupakan salah satu isu Nawacita Jokowi yang berfondasi melalui Program Indonesia Sehat. Lewat Program Sat Set Ganjar-Mahfud, Ganjar-Mahfud gaspol berkomitmen untuk menciptakan program 1 Desa, 1 Faskes, 1 Nakes untuk memperkuat akses kesehatan terutama di desa.
Selanjutnya, mencapai rasio dokter dan nakes ideal dengan kualitas pelayanan tinggi, memastikan akses puskesmas/pustu dengan masyarakat terutama di wilayah 3T dan perbatasan. Ganjar-mahfud juga memastikan anggaran kesehatan minimal 5% di luar gaji pegawai untuk memperbanyak program inovatif terutama infrastruktur dan program promotif-preventif.
Program satu desa satu faskes ini sangat mungkin diwujudkan dengan rekam jejak yang dimiliki Ganjar. Saat menjadi Gubernur Jawa Tengah selama dua periode, Ganjar telah membuktikan komitmennya menyediakan layanan kesehatan bagi masyarakat.
Ganjar juga menyalurkan bantuan keuangan puskesmas sebesar Rp161.078.692.803, pada tahun 2013-2020 di Provinsi Jawa Tengah. Di masa kepemimpinannya, Ganjar juga membangun puskesmas hingga pelosok dengan rincian, pembangunan baru 47 puskesmas; pembangunan baru 11 puskesmas pembantu; pembangunan IPAL di 88 puskesmas dan pengadaan insinerator dan alat kesehatan di 11 puskesmas.
Sementara itu, dalam implementasinya Ganjar-Mahfud akan membangun/merevitalisasi akses kesehatan di desa dengan membangun 49.344 puskesmas kelas C/pustu desa yang akan dibangun sampai dengan 2029. Selain itu, reorganisasi dan redistribusi tenaga kesehatan dengan mendistribusikan tenaga kesehatan di pedesaan untuk mencapai 100 persen ketersediaan ketersediaan dokter/nakes dan obat esensial di seluruh desa Indonesia.
Ganjar-Mahfud juga akan meningkatkan kuota mahasiswa kedokteran per-dosen (1:3 menjadi 1:5) dan peningkatan jumlah dosen hingga dua kali lipat dan mempercepat pemenuhan kebutuhan dokter spesialis hingga 3-4 kali lipat.
Selanjutnya, pengimplementasian telemedicine dan layanan Konsul Keliling (KOLING) dengan merealisasikan digitalisasi layanan kesehatan. Tenaga kesehatan berkeliling dari pintu ke pintu rakyat untuk memberikan pelayanan dan pendataan status kesehatan serta asistensi rujukan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)