JAKARTA - Banyak orang mencari uang kuno untuk dikoleksi sebagai barang pribadi. Bakan ada yang rela mengeluarkan biaya besar untuk mendapatkan uang kuno yang sudah tidak bisa digunakan sebagai alat pembayaran.
Salah satu contohnya adalah uang kuno kertas Rp1.000 bergambar lompat batu cetakan 1992.
Ternyata harga jual uang kuno kertas Rp1.000 bergambar lompat batu cetakan 1992 dapat bervariasi di berbagai toko online. Misalnya, di Tokopedia, harganya berkisar antara Rp18 ribu hingga Rp99 juta.
Harga yang mencapai Rp99 juta tersebut terletak di Tangerang dan memiliki nomor seri cantik, sehingga dijual dengan harga yang tinggi. Sementara itu, di Shopee, harganya berkisar antara Rp3.500 hingga Rp15 ribu.
Perlu diketahui bahwa uang kuno kertas Rp1000 bergambar lompat batu cetakan 1992 sudah ditarik peredarannya oleh Bank Indonesia (BI) sejak 2006 melalui Peraturan BI (PBI) Nomor 8/27/PBI/2006.
Saat ini, uang kuno sering kali dijual dengan harga yang lebih tinggi daripada nilai mata uang itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan, salah satunya adalah karena uang kuno sulit didapatkan.
Nilai yang tinggi membuatnya menjadi buruan para kolektor uang kuno (numismatis) dan masih banyak diminati oleh masyarakat.
Biasanya para numismatis ini akan mengoleksi mata uang kuno karena beberapa alasan utama. Pertama, mereka mengagumi desain mata uang tersebut. Desain yang unik dan artistik membuat mata uang kuno dianggap sebagai karya seni yang harus diapresiasi.
Dikutip dari channel YouTobe Update Indonesia, seorang numismatis bernama Yohanes Dicky rela mengeluarkan kocek hingga ratusan juta rupiah untuk mengumpulkan uang kuno sejak pertama kali dirilis.
Yohanes mengatakan bahwa investasinya dalam mengumpulkan uang kuno mungkin sudah mencapai Rp300 juta sampai dengan Rp400 juta. Dia telah mengumpulkan uang kuno sejak masih kecil. Dalam mengoleksi uang kuno, para numismatis tersebut menemukan kesenangan dan kepuasan pribadi.
Baca Selengkapnya: Segini Harga Jual Uang Kuno Kertas Rp1.000 Bergambar Lompat Batu Cetakan 1992
(Feby Novalius)