JAKARTA - Banyak masyarakat sudah mengikuti program Kartu Prakerja. Namun hingga saat ini masih banyak yang menganggur.
Program Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja dan kewirausahaan yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja, dan/atau pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil.
Program Kartu Prakerja bertujuan untuk mengembangkan kompetensi angkatan kerja, meningkatkan produktivitas dan daya saing angkatan kerja, serta mengembangkan kewirausahaan.
Berdasarkan catatan Okezone, Minggu (28/1/2024), berikut 4 fakta kartu prakerja 2024 hingga alumni masih jadi pengangguran:
1. 60% Alumni Kartu Prakerja Masih Pengangguran
Berdasarkan hasil survey Komite Cipta Kerja, dari 17,5 juta orang, sebanyak 60% alumni program Kartu Prakerja masih menjadi pengangguran.
Di mana, survei dilakukan setahun setelah peserta mengikuti program pengembangan kompetensi tersebut.
2. Hanya 40% yang Sudah Bekerja
Direktur Eksekutif Manajemen Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan bahwa 40% lulusan Kartu Prakerja dinyatakan sudah bekerja. Lebih lanjut dijelaskan bahwa profesi yang dijalani para alumni Kartu Prakerja beragam, baik wirausaha, karyawan, hingga buruh.
“Dari statistik 40% dari peserta Prakerja sudah bekerja, 60% menganggur,” ujar Denni saat konferensi pers, Jakarta Pusat.
3. Angkatan Kerja Capai 4 Juta Orang
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menyebut jumlah angkatan kerja di Indonesia terus meningkat tajam. Dalam setahun angka pencari kerja di Tanah Air mencapai 4 juta orang.
Secata agregat, masyarakat yang menganggur alias belum bekerja mencapai 5,32% atau setara 7,86 juta orang. Sementara, jumlah orang yang sedang pekerja berada di posisi 147 juta.
“Dan kalau kita lihat lapangan kerja kita terus meningkat, satu tahun sekitar 4 juta angkatan kerja yang perlu masuk lapangan kerja. Dan secara keseluruhan angkatan kerja kita yang bekerja adalah 147 juta orang dan jumlah yang belum bekerja masih sekitar 5,32%,” ungkap Airlangga.
4. Strategi Pemerintah Atasi Pengangguran
Airlangga menjelaskan bahwa satu dari sekian banyak strategi untuk menekan angka pengangguran di Indonesia melalui pelaksanaan program Kartu Prakerja. Pasalnya, program ini dinilai bisa meningkatkan upskilling dan reskilling peserta atau masyarakat yang terlibat di dalamnya.
Karena itu, pemerintah terus mendorong pelaksanaan Kartu Prakerja. Sepanjang tahun ini pemerintah akan menjaring 1,2 juta peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
“Jadi ini perlu kita dorong supaya mereka mempunyai upskilling dan reskilling," pungkas Airlangga
(Kurniasih Miftakhul Jannah)