JAKARTA - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pun merespon pengunduran diri Ahok.
Menurutnya, hal itu menjadi keputusan pribadi Mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Alasan Ahok mundur dari pucuk kepemimpinan Dewan Komisaris BUMN minyak dan gas bumi (migas) lantaran memilih masuk dalam tim sukses (timses) Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Erick memandang, keputusan Ahok soal sala dan benar, namun soal pilihan. Karena itu, patut dihargai.
“Kan sama, pilihan. Pak Ahok mundurkan, ada juga Komisaris waktu itu dari BSI, waktu itu saudara Arief Rosyid, pilihan semua kan, bukan salah dan benar, ini kan era demokrasi yang harus kita hargai,” ujar Erick saat ditemui di Rumah Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (4/2/2024).
Ahok bukan satu-satunya Komisaris BUMN yang mundur dari jabatan strategis di perusahaan pelat merah, tercatat ada beberapa nama Komisaris di BUMN lain yang juga melakukan aksi serupa.
Alasannya, karena mereka memilih bergabung dengan timses salah satu paslon dalam pemilihan Presiden (Pilpres) tahun ini. Sebut saja, Abdi Negara Nurdin alias Abdee Slank. Dia cabut dari Komisaris Independen PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) yang dijabatinya sejak Mei 2021 lalu.
Lalu, Eko Sulistyo mengundurkan diri dari komisaris PT PLN (Persero) pada Oktober tahun lalu. Langkah itu setelah dirinya ditunjuk menjadi Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud.
Selain itu, Andi Gani Nena Wea. Di mana, pada Nomor 2023 dia mengajukan surat pengunduran diri sebagai Presiden Komisaris PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PT PP. Andi kemudian fokus memenangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)