Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bansos Beras 10 Kg Dilanjutkan Usai Pemilu 2024

Meliana Tesa , Jurnalis-Senin, 12 Februari 2024 |00:40 WIB
Bansos Beras 10 Kg Dilanjutkan Usai Pemilu 2024
Beras Bansos akan dibagikan (Foto: Perum Bulog/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Bantuan pangan beras akan dihentikan sampai rampungnya proses pencoblosan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 pada 14 Februari mendatang.

Bantuan pangan beras merupakan salah satu upaya intervensi pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat khususnya masyarakat berpendapatan rendah. Upaya ini berkorelasi dalam menjaga stabilitas inflasi.

"Sesuai arahan Bapak Presiden memang disampaikan kita harus hargai proses Pemilu sehingga diputuskan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras ini," ujar Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dalam keterangan resminya, dikutip Senin (12/2/2024).

Arief menjelaskan bahwa bantuan pangan beras dari Pemerintah akan kembali disalurkan mulai 15 Februari mendatang atau setelah hari pencoblosan rampung dilaksanakan.

Meski demikian, bantuan-bantuan program lain masih tetap ada yang dilanjutkan. Upaya lainnya yang dilakukan pemerintah adalah menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM).

"Tapi khusus program lain selain bantuan pangan pemerintah tetap berjalan untuk kebutuhan masyarakat luas. Pengiriman beras ke pasar tradisional, modern market outlets, Pasar Induk Beras Cipinang, tetap harus," lanjut Arief.

Operasi pasar murah melalui GPM terus menerus diadakan dengan menggandeng pemerintah daerah. GPM telah dilaksanakan sebanyak 429 kali yang tersebar luas di 31 provinsi dan 85 kabupaten/kota sejak permulaan tahun ini sampai 31 Januari 2024.

GPM dijadwalkan akan digelar sebanyak 200 kali dengan dengan gelontoran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke semua lini pasar sebanyak 200 ribu ton tiap bulannya, khusus untuk bulan Februari 2024.

Selain itu, pada kesempatan yang berbeda, Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti menyinggung dua hal yang menjadi penyebab harga beras di pasar melonjak. Yaitu sisi supply dan distribusi.

"Kalau suplynya itu cukup tetapi ada kendala di distribusi, itu juga problem, distribusi atau misalnya BBM naik, biaya transportasi naik dan lain sebagainya, itu berpotensi menaikan harga beras. kalau ini dikendalikan, maka saya yakin stabilitas harga beras akan terjadi," papar Esther dalam Forum Group Discussion di Jakarta.

Baca selengkapnya: Penyaluran Bansos Beras 10 Kg Dilanjutkan Mulai 15 Februari 2024

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement