Rahmad menyebut, bila anggaran tambahan senilai Rp14 triliun masuk ke kantong perusahaan, maka pihaknya menambah jumlah pupuk subsidi sebanyak 2,5 juta ton. Sehingga, alokasi pupuk subsidi pada 2024 mencapai 7,2 juta ton.
“Kemudian terkait pupuk subsidi yang volumenya 4,7 juta ton dan sudah disetujui bapak Presiden, ditambah lagi anggarannya sehingga nanti akan ketemu jumlahnya 7,2 juta ton,” jelasnya.
“Dari 4,7 juta ton yang sudah disetujui itu tadi arahannya supaya diambil pada musim tanam pertama sehingga nanti kalau itu habis akan disiapkan lagi anggaran untuk musim tanam kedua. Demikian Insya Allah kalau pupuk lancar produksi akan lancar, produksi beras juga akan naik,” bebernya.
(Feby Novalius)