3. Lonjakan Harga Gabah
Panel Harga Badan Pangan mencatat per 13 Februari terdapat harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani naik menjadi Rp7.100 per kg dan tingkat penggilingan naik menjadi Rp7.420 per kg. Harga Gabah Kering Giling (GKG) ditingkat penggilingan naik menjadi Rp8.200 per kg.
Bayu juga mengatakan bahwa tanggal 12 Februari 2024 lalu di Indramayu, harga gabah mencapai Rp7.350 per kg dan harga beras premiumnya sebesar Rp15.475 per kg. Lalu, harga gabah di Karawang mencapai Rp7.350 per kg dan beras premium mencapai Rp14.333 per kg. Sedangkan di wilayah Banyumas, harga gabah mencapai Rp8.500 per kg dan beras premium senilai Rp15.000 per kg.
“Jadi kondisi harga gabah yang sudah di atas Rp7.500 hingga Rp 8.000 an itu terjadi hampir semua sentra-sentra produksi,”ujarnya.
4. Manajemen Perberasan yang Tidak Efektif
Menurut Sekjen Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Reynaldi Sarijowan, manajemen perberasan yang tidak efektif oleh pemerintah sejak musim tanam tahun 2022 menyebabkan simpang siur dalam data produktivitas beras. Hal ini berdampak pada kelangkaan beras dan kenaikan harga di pasar.
“Kami mendapati laporan untuk harga beras medium terkerek di Rp13.500 per kg, sedangkan beras premium sudah menyentuh Rp18.500 per kg. Persoalan harga beras yang tak kunjung menyentuh HET unu akibat pemerintah tidak serius dalam pengelolaan perberasan sejak musim tanam tahun 2022 hingga kini sehingga produktivitas beras kita datanya simpang siur,” jelasnya.
Reynaldi menyarankan agar pemerintah sebaiknya berhati-hati dengan lonjakan harga dan kelangkaan beras di pasar tradisional. Hal itu penting untuk keberlangsungan pasar agar harga pasar tidak tinggi.
Baca Selengkapnya: Ini 4 Penyebab Utama Beras Langka dan Harganya Mahal
(Feby Novalius)