JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan penandatanganan kesepakatan divestasi 14% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) ke MIND ID akan dilaksanakan Senin pekan depan.
Proses transaksi bakal dihadiri Erick Thohir, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
“Jadi yang pasti kesepakatan penandatanganan itu Senin jam 4 sore akan disaksikan oleh pak Arifin (Menteri ESDM) pak Bahlil (Menteri Investasi), lalu juga Pak Luhut Menko Marinves dan saya,” ujar Erick saat ditemui wartawan di Menara Danareksa, Selasa (20/2/2024).
Lantas, berapa harga jual saham Vale? Apa benar seperti yang digadang-gadang bakal dilepas di angka Rp3.000 per saham?
Soal ini, Erick Thohir enggan memberi penjelasan gamblang. Menurutnya, Vale Indonesia merupakan perusahaan terbuka alias Tbk, sehingga kurang elok harga juga per saham diumumkan, sebelum adannya penandatanganan kesepakatan.
“Saya gak mau komen mengenai harga karena kan selama itu belum ada di black and white saya gak bisa komen apalagi kan ini perusahaan Tbk,” bebernya.
“Karena saya gak bisa bicara terlalu jauh karena ini public company, kayaknya public company di aturan-aturan yang saya takut salah,” lanjut dia.
Saat ini, pemegang saham terbesar Vale Indonesia adalah Vale Canada Limited (VCL) dengan kepemilikan 43,79 persen. Sedangkan, MIND ID menggenggam 20 persen saham dan Sumitomo Metal Mining Co. Ltd (SMM) 15,03 persen. Lalu, kepemilikan publik di Vale sebesar 21,18 persen.
Bila 14% sahamnya Vale resmi diambil MIND ID, maka kepemilikan negara di perusahaan nikel ini menyentuh 34 persen.
Tak hanya itu, usai transaksi pembelian saham dilakukan pemerintah bakal menarik masuk Vale ke dalam ekosistem hilirisasi pertambangan. Langkah ini juga untuk meningkatkan investasi kendaraan listrik berbasis baterai di Tanah Air.
Erick mengaku, selama ini Vale Indonesia cukup lamban menggenjot hilirisasi di sektor pertambangan dan pengolahan nikel. Karena itu bakal digenjot ke depannya.
“Buat kami, ketika Vale menjadi ekosistem kami, kita akan mendorong percepatan investasi dan hilirisasi di Vale yang selama ini cukup lambat, dan momentum daripada hilirisasi di Vale ini adalah momentum yang sangat baik,” paparnya.
(Feby Novalius)