Presiden Institut Arsitek Indonesia, Georgius Budi Yulianto menyatakan dengan adanya pameran tersebut, para Kurator Pameran dapat mencoba menciptakan 'ruang antara' dalam karangan arsitektur, ruang yang inklusif bagi semua, serta memberi tenggang rasa bagi kegiatan-kegiatan sosial masyarakat, hingga ke tatanan detail yang kerap terlupakan di ruang kota.
Georgius juga berharap pameran ini bisa menjadi benchmark dalam penciptaan ruang-ruang temporer yang sarat akan kualitas dan nilai-nilai terbaik dari produk yang ditampilkan.
"Semoga pameran kali ini bisa mengisi milestone berpameran arsitektur di Indonesia, dan pameran ini bisa menjadi benchmark dalam penciptaan ruang-ruang temporer yang sarat akan kualitas dan nilai-nilai terbaik dari produk yang ditampilkan," harapnya.
(Feby Novalius)