Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Gelontorkan Rp71 Triliun, Amazon Buka-bukaan soal Perkembangan AI

Meliana Tesa , Jurnalis-Selasa, 27 Februari 2024 |20:02 WIB
Gelontorkan Rp71 Triliun, Amazon Buka-bukaan soal Perkembangan AI
Amazon buka-bukaan soal teknologi AI yang dikembangkan (Foto: Amazon)
A
A
A

JAKARTAAmazon.com melalui AWS Asia Pacific Jakarta Region telah berkomitmen untuk menginvestasikan sebesar USD5 miliar atau setara dengan Rp71 triliun. AWS berkomitmen untuk terus mendukung transformasi digital Indonesia dengan membangun dan mengoperasikan Pusat Data di Indonesia (untuk kawasan Asia Pasifik), dengan investasi sebesar USD5 miliar dalam periode 15 tahun ke depan.

“Indonesia merupakan lokasi yang sangat penting bagi AWS, dan kami akan terus berinovasi untuk para pelanggan kami di Indonesia,” papar Chief Technologist Asia Pacific Amazon Web Services (AWS) Olivier Klein, Selasa (27/2/2024).

AWS dan Amazon pun bertekad untuk mengurangi konsumsi energi dan di sisi lain menambah penggunaan energi baru dan terbarukan. Selama empat tahun berturut-turut, Amazon menjadi pembeli terbesar energi baru dan terbarukan dari kalangan korporasi, dan pembangkit listrik tenaga surya serta tenaga angin miliknya di seluruh dunia telah menciptakan investasi ekonomi yang bernilai lebih dari USD12 miliar sepanjang periode 2014-2022.

CTO Amazon.com Werner Vogels pun mengungkap beberapa prediksi teknologi yang paling berdampak pada 2024. Tahun ini tidak akan lepas dari perkembangan kecerdasan artifisial (AI) generatif secara masif.

Olivier mengatakan, Salah satu peningkatan terpenting adalah pelatihan AI generatif berdasarkan model bahasa besar (large language models/LLM) lintas budaya dan bahasa, sehingga hasil yang diberikan pun sesuai dengan konteks budaya yang diinginkan. “Kebanyakan LLM masih dilatih menggunakan Bahasa Inggris dan masih berorientasi budaya Barat. Oleh karena itu, salah satu hal yang kami investasikan di AWS adalah melatih LLM berdasarkan bahasa dan konteks budaya yang lebih beragam, termasuk di Indonesia sendiri,” ujarnya.

Masih di ranah AI generatif, AWS melihat bahwa aplikasi asisten coding akan digunakan untuk lebih banyak penerapan, termasuk untuk mendesain dan membuat sistem-sistem yang kompleks dalam waktu yang semakin cepat, sekaligus sebagai sarana edukasi untuk belajar coding.

Prediksi berikutnya adalah pelayanan kesehatan khusus perempuan yang berbasis teknologi, atau disebut juga dengan FemTech. Dengan melonjaknya investasi di sektor FemTech serta semakin banyaknya data yang dapat meningkatkan ketepatan diagnosis, sektor FemTech diyakini tidak hanya akan berdampak positif bagi perempuan, melainkan juga untuk pelayanan kesehatan secara keseluruhan.

Terakhir, banyak perubahan besar juga akan terjadi di ranah edukasi. Pendidikan konvensional yang selama ini bersifat hafal-menghafal, kini tidak lagi dapat menjawab kebutuhan industri akan tenaga kerja yang terampil dalam pekerjaannya akibat laju perkembangan teknologi yang begitu cepat. Pembelajaran terus-menerus akan menjadi prinsip utama.

“Untuk itu, AWS telah melatih lebih dari 500 ribu talenta digital di Indonesia, dan kami akan terus melatih lebih banyak lagi talenta digital. Salah satu hal yang terpenting adalah tersedianya konten yang dapat diakses oleh setiap orang, sehingga kami telah menyediakan lebih dari 150 kursus pelatihan digital gratis dalam Bahasa Indonesia mengenai topik-topik seperti dasar-dasar cloud, machine learning, analitik data, keamanan siber, dan masih banyak lagi,” tegas Olivier.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement