JAKARTA - Pabrik kendaraan listrik komersil pertama resmi dibangun di Indonesia. Pembangunan ini dilakukan oleh PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) yang membangun fasilitas kendaraan listrik komersil berbasis Completely Knock Down (CKD).
Pembangunan fasilitas ini dilakukan perseroan melalui anak perusahaannya yang merupakan joint venture dengan Karoseri Tri Sakti yaitu PT VKTR Sakti Industries (VKTS) di Magelang, Jawa Tengah pada 27 Februari 2024.
Dalam membangun fasilitas VKTS, VKTR dan Karoseri Tri Sakti menginvestasikan dana kurang lebih Rp300 miliar. Jumlah yang diinvestasikan VKTR untuk fasilitas ini sebesar Rp200 miliar, untuk pembangunan dan pengembangan teknologi.
Sementara Karoseri Tri Sakti memberikan investasi berupa tanah dan bangunan yang sudah ada dengan valuasi kurang lebih Rp100 miliar. Adapun, fasilitas VKTS ini ditargetkan memiliki kapasitas produksi hingga 3.000 unit gabungan bus dan truk setiap tahun, saat fasilitas sudah mencapai tahap ajek.
Pembangunan fasilitas mendukung pemerintah dalam merealisasikan Peraturan Presiden Nomor 55/2019 juncto Peraturan Presiden Nomor 79/2023 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) Untuk Transportasi Jalan.
Presiden Direktur Bakrie & Brothers Anindya N Bakrie mengatakan, fasilitas VKTS merupakan salah satu realisasi kesungguhan dari Bakrie Group dalam rencana dekarbonisasi total tahun 2042.
“Kami optimistis dengan masa depan industri keberlanjutan dan elektrifikasi Indonesia yang terus berkembang, dan terus konsisten dalam merealisasikan baik target internal grup usaha, maupun mendukung target pemerintah Indonesia menuju Net Zero Emissions tahun 2060,” kata Anindya dalam keterangan tertulis, Rabu (28/2/2024).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama VKTR, Gilarsi W Setijono menyampaikan, pembangunan fasilitas VKTS dilakukan dengan bermitra dengan dua ekspertis di bidang konstruksi, Bakrie Construction dan Automotive Engineering Corp (Sinomach Group), yang telah memiliki sejumlah portfolio unggulan untuk fasilitas merk EV global dunia dengan standar internasional.
“Insya Allah, fasilitas VKTS ini juga akan menjadi Sentral-Hub untuk proses transfer teknologi dan litbang terkait kendaraan listrik dengan melibatkan institusi akademi lokal. Ke depannya, kami berharap fasilitas ini menjadi awalan yang baik untuk industri EV yang independen di Indonesia,” ujar Gilarsi.
Gilarsi melanjutkan, dengan dibangunnya fasilitas VKTS, perseroan berharap akan memberikan kontribusi untuk industri kendaraan listrik di Indonesia, yakni menciptakan setidaknya 100 lapangan pekerjaan hijau atau green jobs creation pada akhir tahun 2024.