KOTA MALANG - Ratusan warga Kecamatan Blimbing, Kota Malang antri berdesak-desakan menunggu giliran mendapat bantuan sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH). Para warga dari seluruh Kecamatan Blimbing, Kota Malang, ini dikumpulkan di satu lokasi di Kantor Kelurahan Polowijen, Jalan Ahmad Yani, sejak Jumat pagi (1/3/2024).
Terlihat warga antri cukup panjang, bahkan hingga meluber ke jalan raya di depan halaman kantor kelurahan. Padahal secara luasan halaman kantor kelurahan tersebut tergolong cukup lebar, tapi banyaknya warga penerima bansos membuat tak mampu lagi menampung warga lagi.
Mereka datang sudah sejak Jumat pagi, dan rela antri hingga kurang lebih satu jam demi mendapat jatah bantuan PKH dari pemerintah. Warga penerima bantuan tampak membawa persyaratan salah satunya kartu keluarga dan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Setelah antri sekian lama, mereka lantas diverifikasi oleh petugas dari Kantor Pos Malang, yang menyalurkan bansos.
Masing-masing warga yang mendapat bantuan didokumentasikan dengan ponsel, serta diverifikasi melalui semacam aplikasi khusus. Tampak ada lima meja yang disiapkan untuk mempercepat antrean warga penerima bansos. Satu persatu warga yang antri di ruang serbaguna Kantor Kelurahan Polowijen harus melalui prosedur itu.
Sulis, seorang penerima bantuan warga Sulfat, Blimbing mengaku sudah antri sejak pukul 09.50 WIB, atau kurang lebih nyaris satu jam di halaman kantor kelurahan, dan baru mendapat giliran antrean sekitar pukul 10.30 WIB. Ia rela antri demi mendapat bantuan PKH yang cair tiga bulan sekali.
"Ini dapat 250, kemarin dikabari Pak RT disuruh ngambil bansos di Kantor Kelurahan Polowijen, nggak tahu bantuan apa ya pokok ngambil," ucap Sulis, ditemui MPI.
Dia bersyukur di tengah lonjakan masih mendapat bantuan dari pemerintah. Rencananya bantuan digunakan untuk membeli kebutuhan pokok sehari-hari, seperti beras, minyak goreng, dan lain-lain, yang terus menunjukkan tren kenaikan.
"Mau dipakai belanja, ya Alhamdulillah membantu, sekarang apa-apa mahal, apa-apa naik, susah kita pak rakyat kecil, kalau nggak berguna ya nggak mungkin mau antri kayak gini," ucap perempuan berusia 57 tahun ini.
Hal serupa disampaikan Muhammad Syafi'i, warga Kelurahan Blimbing yang menyebut, mendapat bantuan Rp600 ribu dari program PKH. Menurutnya, informasi pencairan dana bansos itu disampai melalui perangkat lingkungan RT RW di tempat tinggalnya.
"Dapat uang Rp600 ribu bansos katanya, namanya nggak tahu apa. Ya Alhamdulillah senang lumayan membantu, karena sekarang kan apa-apa mahal," ungkap Syafi'i.
Pria berusia 63 tahun ini masih beruntung sebab kebutuhan makan sehari-harinya biasanya dibantu oleh sang anak. Ia mengakui bila tak ada bantuan dari anak, dana bansos itu dirasa kurang untuk kebutuhan tiga bulan.
"Dicukup-cukupkan (bantuannya), disyukuri saja meski ya berat," tandasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)