JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan Indonesia saat ini butuh biaya untuk pengadaan beras impor diperlukan untuk menjaga ketersediaan bahan pangan di dalam negeri.
Arief menjelaskan harga beras Rp30 triliun itu diperkirakan hanya untuk mengimpor 3 juta ton beras.
Berikut adalah 3 fakta RI butuh uang untuk impor beras 2024, Minggu, (9/3/2024).
1. Kuota Impor 2024 sebanyak 3,6 juta ton beras
Untuk memenuhi kuota impor tahun 2024 sebanyak 3,6 juta ton beras diperlukan anggaran lebih dari Rp30 triliun.
"3 juta ton (beras) yang dari luar negeri itu senilai Rp30 triliun lebih," ungkap Arief usai Rapat Koordinasi Pengamanan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idul Fitri 2024 di Jakarta, Senin, 4 Maret 2024.
2. Kurangnya Produksi Beras Petani Lokal
Kebijakan impor beras sendiri diambil sebagai respon atas kurangnya produksi beras para petani lokal. Hal tersebut dapat dilihat dari kinerja penggilingan-penggilingan padi yang ada di daerah.
Saat ini setidaknya ada 169 ribu penggilingan padi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Namun kapasitas produksinya hanya sekitar 20-30%. Hal tersebut lantaran susahnya mencari gabah karena produksinya kurang.
"Jangan kita bicara importasi terus, importasi itu hanya mengganjal, kita tidak bangga melakukan importasi. Kita dorong faktor produksi seperti pupuk, luas lahan tanam, itu ada di Kementerian Pertanian," lanjutnya.
3. Sudah menerbitkan Izin Impor
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Isy Karim mengungkapkan hingga saat ini telah diterbitkan izin impor beras sebanyak 3,6 juta ton beras untuk tahun 2024.
Isy Karim menjelaskan izin impor tersebut diberikan sebagai penugasan kepada Perum Bulog untuk meningkat cadangan beras di tengah masyarakat, sehingga ke depan mampu mengantisipasi apabila ada lonjakan harga.
"Kami sudah menerbitkan persetujuan impor, pertama 2 juta ton tahun 2024, dan ada tambahan 1,6 juta ton persetujuan impor sudah diterbitkan," pungkas Isy Karim.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)