Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

UMKM Naik Kelas, Nyata Untuk Kasan dan Hanik yang Sukses Tembus Alfamart

Fitria Dwi Astuti , Jurnalis-Kamis, 28 Maret 2024 |17:46 WIB
UMKM Naik Kelas, Nyata Untuk Kasan dan Hanik yang Sukses Tembus Alfamart
Kisah UMKM sukses Kasan dan Hanik yang tembus Alfamart (foto:dok Alfamart)
A
A
A

Jakarta-Kisah UMKM yang naik kelas hingga produk buatannya bisa masuk ke industri ritel modern adalah nyata. Asam garam dunia wirausaha tentu diarungi dan ditaklukkan untuk merasakan manisnya usaha yang dirints.

Di Kabupaten Jember, jawa Timur, Kasan, pada 2018 silam memulai usaha nya berupa krupuk pasir skala rumahan. “Krupuk Padang Pasir” ia memberi merek produksinya.

Ia memulai kisahnya saat tiap minggu hanya mampu menjual 25 bungkus krupuk pasir. “Saya titipkan krupuk pasir dari warung satu ke warung satu saat itu, laku 25 bungkus satu minggu sudah sangat Alhamudulillah,” tuturnya.

Namun ia terus tekun untuk melanjutkan usaha dan punya mimpi untuk membesarkan usahanya. Sekitar 2 tahun ia masih menggunaakan metode jual titip ke warung-warung. Hingga di 2020 ia mengambil langkah serius dengan mengurus semua izin yang diperlukan dan meningkatkan kualitas produksinya.

Pada 2021, usahanhya berbuah hasil. Kerupuk Padang Pasir berhasil masuk di Alfamart. Kebanggan baginya karena bisa memenuhi standar ritel modern, sehingga membuka peluang pasar yang lebih luas.

Alhamdulillah, kami bisa suplai ke leboh dari 100 toko Alfamart di Kabupaten Jember, produk kami pun diterima konsumen yang lebih banyak lagi dan menjadi pilihan utama masyarakat Jember yang membeli krupuk di Alfamart,” ujar Kasan.

Cerita serupa juga ada di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Haniatus Zunaenah, akrab dipanggil Hanik, memulai usahanya membuat peyek kacang satu dekade lalu, tahun 2014.

Hanik memulai usaha dengan menjajakan ke tiap warung-warung di sekitar jalur pantura sekitar rumahnya. Tahun-tahun pertama ia rasakan cukup lancar meski penjualan tidak terlalu besar. Usaha yang Hanik ini pun sempat mendapat tentangan dari Suami, karena rasa cemas akan gagal pula di akhir.

Namun ia tetap tekun menjalankan usaha, hingga jalan sukses itu muali terbuka sedikit demi sedikit. Tahun 2022 ia berkesempatan untuk mengikuti sesi kurasi produk lokal oleh Alfamart.

Diakui Hanik, seleksi produk UMKM untuk tembus pasaran Alfamart cukup ketat. Dari 4 produk olahan peyek miliknya, yakni peyek teri, peyek rebon, peyek kacang tanah dan peyek kacang hijau, hanya satu yang bisa lolos seleksi.

"Yang bisa lolos itu peyek kacang tanah. Memang seleksinya ketat. Harus ada ijin usaha, BPOM dan lainnya. Alhamdulillah ini bisa lolos," ucapnya.

Kini, peyek kacang buatan Hanik telah dipasarkan di gerai Alfamart yang ada di Kendal dan kota-kota sekitar. Ia pun telah memiliki 4 karyawan dan mampu menghasilkan 30 kg peyek setiap harinya. Bahkan, ia kerap kali menambah dua karyawan setiap menjelang hari raya idul fitri.

Alfamart selama ini memang terbuka bagi produk makanan ringan lokal daerah untuk bisa dipasarkan di gerai-gerai Alfamar wilayah tertentu.

“Kami lihat terutama adalah potensi produk itu bisa diterima masyarakat sehingga banyak dibeli, Alfamart tentu senang bisa memfasilitasi UMKM-UMKM lokal ini agar makin besar,” ujar Rani Wijaya, Corporate Communications Alfamart.

Bahkan di 2024 ini Alfamart menyiapkan ribuan toko yang menyediakan tempat pajang-jual khusus untuk produk-produk lokal khas daerah.

(Fitria Dwi Astuti )

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement