Adapun Menhub Budi mengibaratkan, jika kapal dengan 15 knot atau 500 knot pasti kurang maksimal, sehingga perlu adanya kapal besar di atas 1.000 knot jadi kecepatan harus ada di atas 15 bahkan 20 ribu knot.
"Tapi alhamdulillah kami punya grup di Angleb lebaran ini dengan Kapolda, TNI, Pak Menko dan dengan pihak-pihak yang terlibat, kami pagi, sore, siang malam berkomunikasi dan ini bisa menyelesaikan masalah," kata dia.
Menhub Budi mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah evaluasi terhadap antrean tersebut. Dia mengatakan pengaturan bongkar muat di Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni telah dilakukan.
"Nah apa yang kita lakukan? kami datang bersama Pak Menko PMK, dengan TNI dengan Polri lalu kita rapatkan beberapa cara bertindak yang efektif, kemarin. Pagi masih belasan kilo lalu kita lakukan mitigasi bahwa kapal itu kalau di Bakauheni, nggak boleh muat, sehingga dia bisa balik, dan relatif cepat. Dan di sini nggak bongkar. Jadi cepat untuk menarik gitu ya," jelasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)