JAKARTA - Mumbai menjadi kota di Asia dengan jumlah miliarder terbanyak, menyalip Beijing. Hal ini menurut daftar orang kaya global Hurun Research Institute .
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, kota terpadat di India menduduki posisi teratas miliarder terbanyak di Dunia.
Kota yang menduduki puncak daftar kota kaya global pada tahun 2024 adalah New York sebanyak 119 miliarder, diikuti oleh London 97 miliarder. Sedangkan di Asia, Mumbai ibukota keuangan India maju dengan 92 miliarder, menurut Hurun. Menyusul di belakangnya adalah Beijing 91 miliarder dan Shanghai 87 miliarder.
Saat ini terdapat 3.279 miliarder secara global, meningkat 5% dari tahun 2023, menurut laporan tersebut.
Menurut peringkat negara tersebut, Tiongkok masih menduduki puncak daftar dengan 814 miliarder meskipun negara tersebut kehilangan 155 miliarder dibandingkan tahun lalu. Amerika berada di urutan kedua dengan 800 miliarder, sementara India berada di urutan ketiga dengan 271 miliarder.
Amerika Serikat (AS), menambah 109 miliarder pada tahun 2023 dan hanya memiliki 14 miliarder lebih sedikit dibandingkan Tiongkok, menurut Hurun.
Kecerdasan buatan merupakan pendorong signifikan peningkatan jumlah orang miliarder di AS, menurut laporan tersebut.
Setelah AS, India menjadi negara dengan penambahan penduduk baru terbesar kedua dengan 84 anggota baru dalam daftar orang ultra-kaya.
Negara Asia Selatan ini kini menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia setelah PDB tumbuh 8,4% pada periode Oktober-Desember.
Pada bulan Desember, pasar saham India melampaui Hong Kong untuk menjadi pasar saham terbesar ketujuh di dunia, dan kini bernilai lebih dari USD4 triliun, menurut data dari Refinitiv.
Ketua Reliance Industries India, Mukesh Ambani, terus menjadi orang terkaya di Asia, dan kesebelas terkaya di dunia, dengan total kekayaan bersih USD110 miliar, menurut indeks Bloomberg.
Pada bulan Januari, Gautam Adani, pendiri dan ketua Grup Adani, sempat menyalip Ambani , namun kini tertinggal tiga tingkat dengan kekayaan bersih USD97,9 miliar, menurut data Bloomberg.
(Feby Novalius)