JAKARTA - Nilai tukar (kurs) Rupiah tembus Rp16.000 terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini. Perkiraan ini tepat karena terjadi sesudah Lebaran seperti prediksi-prediksi sebelumnya.
Berdasarkan pantauan, sekitar pukul 02.00 waktu universal terkoordinasi (UTC), Jumat (12/4/2024), rupiah sempat menembus level Rp16.027,05 per dolar AS.
Selama sepekan, rupiah sudah melemah 0,88% dan selama sebulan hampir 3%. Adapun pada 1 Januari 2024, rupiah masih berada di level Rp15.400, sehingga kenaikan sampai saat ini secara year to date (ytd) sebesar 4,14%.
Rupiah sempat menguat sebelum Hari raya. Menurut Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi penyebabnya adalah cadangan devisa yang turun dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Sedangkan, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Selain itu, Ibrahim mengatakan bahwa kekhawatiran akan memburuknya konflik di Timur Tengah, ketika Iran mengancam akan melakukan tindakan militer terhadap Israel, membuat selera risiko sebagian besar tetap lemah. Volume perdagangan regional juga melemah karena libur pasar Tiongkok.
"Komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve juga mendukung greenback, setelah Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan bahwa inflasi yang tinggi dapat menyebabkan bank sentral tidak memangkas suku bunga sama sekali pada tahun 2024," kata Ibrahim beberapa waktu lalu.
Di sisi lain, Ibrahim menegaskan bahwa memanasnya tensi politik di Timur Tengah ini yang membuat rupiah juga ikut melemah.
"Karena dolar kembali mengalami penguatan yang cukup signifikan akibat data di Amerika juga cukup bagus, apalagi data inflasi yang terus mengalami kenaikan," ujar Ibrahim.
Sementara itu, untuk perdagangan Selasa mendatang (16/4), rupiah diproyeksikan fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp15.810 per dolar AS - Rp15.870 per dolar AS.
(Feby Novalius)