JAKARTA - Helwida Ey, pemilik UMKM Pempek Kipas Ma'jo tak mau ketinggalan zaman. Dalam menjalankan bisnis kulinernya, Helwida tidak hanya melayani pembayaran tunai, tetapi juga non tunai melalui QRIS. Hanya dengan scan barcode lewat HP, urusan pembayaran langsung beres. Pembeli tidak perlu membawa duit tunai, Helwida pun tidak perlu menyiapkan uang kembalian.
Fenomena itu ditangkap oleh Helwida Ey pemilik UMKM Pempek Kipas Ma'jo. KUR Nasabah Bank BRI wilayah Otista tersebut merasa perlu melengkapi usahanya dengan QRIS.
“Saya masih baru menggunakan QRIS BRI. Semoga bisa menjawab kebutuhan zaman,” katanya kepada Okezone.com.
Menurutnya, banyak yang menanyakan QRIS untuk melakukan pembayaran. Oleh karena itu ketika ada yang menawari Helwida membuat QRIS dia langsung mengiyakan.
"Prosesnya cepat banget. Tiba-tiba sudah jadi. Semua dibantu petugas bank," ujarnya.
Kini Helwida sangat senang dengan adanya QRIS maka UMKM nya bisa melayani pembeli yang menanyakan layanan transaksi digital.
“Jadi sekarang kalau ditanya QRIS bisa langsung transaksi,” ujarnya.
Menurut Helwida, pembeli lebih memilih alat pembayaran dengan QRIS karena lebih praktis. "Tinggal scan barcode, sudah deh Lunas," ujarnya.
Menurut Pimpinan Cabang Bank BRI KC Jakarta Otista Regional Officer (RO) 01 Jakarta, R Mochamad Yogiprayogi payment gateway di wilayah Otista yang berbasis QR Code penetrasinya sangat pesat.
“Hampir semua minimarket dan toko-toko di sini sudah sangat familiar dengan QRIS,” ujarnya kepada Okezone.com, saat ditemui di kantor BRI Otista.
Dirinya optimistis QRIS sudah menjadi bentuk pembayaran yang dominan, terlebih gerakan cashless mulai marak di kalangan masyarakat. “Jadi kami tekankan lagi untuk transaksi non-tunai dengan QRIS BRI,” dia.
Perkembangan teknologi turut mengubah pola transaksi. Jika pada era 2010 transaksi yang diramaikan dengan mobile banking, kini di era 2020 dengan QRIS.
Bank Indonesia (BI) mendifiniskan QRIS atau kepanjangan dari Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai suatu penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) dengan menggunakan QR Code.
QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan BI agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. Karena sifatnya yang mudah dan cepat maka saat ini QRIS banyak dicari oleh konsumen untuk menyelesaikan pembayarannya.
Mengutip Analisis dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Bank BRI 2023, Rabu (17/4/2024), mempercepat digitalisasi sistem pembayaran dan mendorong inklusi Ekonomi Keuangan Digital (EKD) yang terus digalakkan oleh Bank BRI. Langkah yang dilakukan melalui Perluasan implementasi QRIS, yakni
1. Menetapkan target penggunaan QRIS sebesar 55 juta pengguna pada tahun 2024.
2. Menetapkan target volume transaksi QRIS sebanyak 2,5 miliar transaksi pada tahun 2024.
3. Memperkuat strategi implementasi QRIS antarnegara untuk percepatan akseptasi transaksi.
(Rani Hardjanti)