Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ini Biang Kerok Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi Rp6.598,2 Triliun

Nekha Fatimah Nursadiyah , Jurnalis-Selasa, 23 April 2024 |06:29 WIB
Ini Biang Kerok Utang Luar Negeri Indonesia Naik Jadi Rp6.598,2 Triliun
Biang Kerok Utang RI Naik. (Foto: Okezone.com/Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tercatat mengalami kenaikan menjadi USD407,3 miliar atau setara Rp6.598,2 triliun (kurs Rp16.200 per USD) pada Februari 2024.

Melonjaknya Utang Luar Negeri Indonesia diakibatkan oleh sektor publik seperti pemerintah dan juga bank sentral. Pelemahan mata uang dolar AS terhadap beberapa mata uang global termasuk rupiah, menjadi faktor perkembangan posisi ULN.

Posisi Utang Luar Negeri Indonesia pada bulan sebelumnya tumbuh di angka 0,2% year on year (yoy). Namun saat ini Utang Luar Negeri Indonesia diperkirakan naik sebesar 1,4% year on year (yoy). 

ULN pemerintah akan tetap terkendali dan dikelola secara efisien, terukur dan akuntabel, Melansir keterangan resmi Bank Indonesia, Jakarta, Senin (22/4/2024).

Pada Februari 2024 ULN pemerintah tumbuh 1,3% (yoy) atau sebesar USD194,8 miliar, tentunya posisi ini mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya yang tercatat tumbuh di 0,1% (yoy).

Penyebab utama perkembangan ULN tersebut adalah penarikan pinjaman luar negeri salah satunya pinjaman multilateral, yang ditujukan mendorong pembiayaan proyek dan program pemerintah.

Pemanfaatan ULN diarahkan sebagai upaya Pemerintah untuk pembiayaan sektor produktif dan belanja prioritas, hal tersebut adalah komponen instrumen pembiayaan APBN untuk melanjutkan pertumbuhan ekonomi.

Pada dasarnya, ULN pemerintah tetap harus digunakan secara kredibel dan akuntabel dalam mendukung belanja. Diantaranya sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (21,1% dari total ULN Pemerintah); Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (18,1%); Jasa Pendidikan (16,9%); Konstruksi (13,7%); serta Jasa Keuangan dan Asuransi (9,7%).

Posisi ULN pemerintah dinilai aman dan terkendali karena hampir seluruh ULN berjangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98% dari total ULN pemerintah.

Pada Februari 2024 posisi ULN swasta stabil di kisaran USD197,4 miliar. ULN swasta secara tahunan telah mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,3% (yoy), melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 2,3% (yoy).

Penyebab kontraksi pertumbuhan ULN tersebut berasal dari lembaga keuangan dan perusahaan bukan lembaga, yang masing masing sebanyak 1,3% (yoy).

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari sektor Industri Pengolahan; Jasa Keuangan dan Asuransi; Gas, Uap/Air Panas, dan Udara Dingin; Pengadaan Listrik serta Pertambangan dan Penggalian, dengan pangsa mencapai 78,3% dari total ULN swasta. ULN swasta tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,3% terhadap total ULN swasta.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement