Selain itu menurutnya, pengembangan pembangkit nuklir ini juga harus disesuaikan dengan kebutuhan energi nasional.
"Adaptasi energi mau secepat apa, kalau semakin cepat yang kita inginkan artinya PLTN. Kan karena PLTN kan tanpa mengeluarkan CO2. Kalau santai-santai saja ya PLTN pelan-pelan tidak masalah,"
Sebab diakui Aji, PLTN bisa memberikan dukungan yang kuat dan cepat untuk transisi energi. "Pendukung yang kuat untuk transisi energi percepat ya PLTN, (tapi) memang masih agak lama ya. Mungkin kita bisa sesuai jalannya kita masih bisa menggunakan renewable konvensional seperti PLTS, PLTA kemudian biomassa dan sebagainya masih mencukupi," katanya.
Seperti diketahui, energi nuklir dianggap sebagai teknologi energi bersih karena menghasilkan hampir nol karbondioksida atau emisi gas rumah kaca lainnya.
(Dani Jumadil Akhir)