Selain memperluas cakupan sektor yang akan mendapatkan insentif, BI juga memberikan tambahan likuiditas perbankan sebesar Rp81 triliun sehingga total insentif menjadi Rp246 triliun.
Selanjutnya, sejalan dengan pertumbuhan kredit yang terus meningkat, tambahan likuiditas dari KLM diperkirakan dapat mencapai Rp115 triliun pada akhir tahun 2024, sehingga total insentif yang diberikan menjadi Rp280 triliun.
Perlu diketahui, pada Maret 2024 nilai insentif KLM sudah mencapai Rp165 triliun, ini masuk dalam KLM eksisting yang berlaku sejak Oktober 2023 hingga Mei 2024.
(Feby Novalius)