Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BUMN Keroyokan Bangun Industri Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia

Saskia Adelina Ananda , Jurnalis-Selasa, 30 April 2024 |12:24 WIB
BUMN Keroyokan Bangun Industri Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia
A
A
A

JAKARTA - Indonesia Battery Corporation (IBC) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) terkait implementasi new energy ecosystem dengan tujuh BUMN di lima sektor strategis, yaitu telekomunikasi, perkebunan dan pangan, pertahanan, pariwisata, dan transportasi.

Di mana para BUMN bekerjasama mengembangan new energy materials melalui pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik dan baterai energy storage system secara terintegrasi.

“Kami sangat mendukung kolaborasi dalam pembangunan New Energy Ecosystem di berbagai sektor strategis BUMN karena hal tersebut adalah pondasi yang dapat memberikan inspirasi dan benchmark bagi pembangunan berkelanjutan. Kami harapkan MoU ini dapat segera ditindaklanjuti melalui berbagai langkah nyata yang dapat mendukung pencapaian net zero emission di berbagai sektor. Kami juga mendorong agar BUMN lainnya, dapat turut berkolaborasi untuk mengakselerasi transisi energi di lingkungan BUMN,“ ujar Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Rabin Indrajad Hattari, Selasa (30/4/2024).

Seperti diketahui, Pemerintah mengusung tercapainya Net Zero Emission pada tahun 2060 sehingga langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk mendukung kebijakan Pemerintah tersebut melalui berbagai inisiatif pembangunan di antaranya new energy ecosystem yang saat ini mulai dikembangkan oleh IBC. Dimana sebelumnya, Kementerian BUMN telah menggalakkan adopsi kendaraan listrik untuk kegiatan operasional.

“Akselerasi dari implementasi new energy ecosystem ini sejalan dengan semangat dan mandat yang diberikan oleh Menteri BUMN kepada IBC untuk menjadi leading party dalam pengembangan regional EV and battery hub, yang tentunya berkesinambungan dengan pengembangan industri hilirisasi nikel terintegrasi yang saat ini dilakukan oleh IBC,” kataDirektur Utama IBC Toto Nugroho.

Sementara itu, Direktur Hubungan Kelembagaan dan Komersial IBC, Reynaldi Istanto menyampaikan, ini merupakan langkah awal inisiasi new energy ecosystem di 2024 yang direncanakan meliputi penggunaan motor trail listrik untuk area perkebunan, penggunaan baterai lithium ion untuk telco, implementasi fleet motor listrik dan bus listrik untuk area pariwisata, penggunaan battery cell IBC untuk industri pertahanan, dan implementasi battery energy storage untuk penggunaan di kereta api.

“Selain berpotensi untuk mereduksi emisi karbon, implementasi new energy ecosystem ini sekaligus menjadi market creation dari hilirisasi baterai nikel yang dilakukan oleh IBC, serta membuka peluang industri domestik dan penyerapan tenaga kerja melalui lokalisasi industri ekosistem tersebut. Dalam implementasinya, IBC bermitra dengan pemain global sehingga teknologi yang diadopsi memiliki performa yang baik. Kemitraan ini juga dapat meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia dan potensi alih teknologi,” kata Reynaldi.

IBC mengajak seluruh pihak, baik BUMN, badan Pemerintah dan Swasta serta berbagai stakeholders lainnya untuk turut berkolaborasi dalam memperluas ekosistem baterai dan kendaraan listrik dengan tujuan mengimplementasikan new energy ecosystem demi masa depan yang berkelanjutan dan lebih hijau sehingga tercipta Clean & Sustainable Future untuk kehidupan masyarakat Indonesia yang lebih baik.

Adapun tujuh BUMN yang melakukan MoU dalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Perkebunan Nusantara III (Persero), PT Pupuk Indonesia Utilitas, PT Len Industri (Persero), PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), PT INKA (Persero), dan PT Prima Armada Raya. Acara ini juga turut dihadiri oleh Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement