Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Laba Bersih Bukit Asam (PTBA) Turun Jadi Rp790 Miliar di Kuartal I-2024

Atikah Umiyani , Jurnalis-Kamis, 02 Mei 2024 |08:24 WIB
Laba Bersih Bukit Asam (PTBA) Turun Jadi Rp790 Miliar di Kuartal I-2024
Laba Bersih PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Turun. (Foto: okezone.com/Freepik)
A
A
A

JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencetak laba bersih Rp790,9 miliar di kuartal I-2024. Angka ini turun 31,98% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/YoY).

Pada kuartal I-2023, PTBA membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp1,16 triliun

Penurunan laba bersih sejalan dengan pendapatan perseroan yang juga merosot 5,52% (YoY) dari Rp9,95 triliun menjadi Rp9,40 triliun per 31 Maret 2024. PTBA juga mencatatkan EBITDA sebesar Rp1,5 triliun. Sedangkan total aset perusahaan per 31 Maret 2024 sebesar Rp38,4 triliun.

Corporate Secretary PTBA Niko Chandra mengatakan, pencapaian laba bersih didukung oleh peningkatan kinerja operasional Perseroan sepanjang triwulan I 2024.

Adapun total produksi batu bara PTBA pada triwulan I 2024 mencapai 7,3 juta ton, tumbuh 7% dibanding periode yang sama tahun 2023 yakni sebesar 6,8 juta ton. Kenaikan produksi ini seiring dengan kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 10% menjadi 9,7 juta ton.

"Pada triwulan I 2024, Perseroan mencatat penjualan ekspor PTBA sebesar 3,8 juta ton atau naik 4% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Terdapat peningkatan ekspor ke sejumlah negara, di antaranya India, Korea Selatan, Thailand, Vietnam, Malaysia. Sementara realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 5,9 juta ton atau tumbuh 14% secara tahunan," jelas Niko dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (2/5/2024).

Adapun realisasi angkutan batu bara melalui jalur kereta api pada Januari-Maret 2024 mencapai 8,4 juta ton atau meningkat 9% dibanding periode yang sama tahun lalu. Meski sempat terdampak robohnya girder pada proyek pembangunan jalan layang Bantaian pada Maret lalu, angkutan batu bara melalui jalur kereta api tetap dapat mencapai target.

"Tantangan bagi Perseroan di tahun ini, di antaranya adalah koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 21% secara tahunan dari USD 100,44 per ton pada Januari-Maret 2023 menjadi USD 78,9 per ton. Sedangkan rata-rata indeks harga batu bara Newcastle terkoreksi 49% secara tahunan menjadi USD 125,76 per ton," tutur Niko.

Oleh karena itu, lanjutnya, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik. Perseroan juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal.

"Selain itu, Perseroan berharap agar pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) dapat segera terealisasi dan memberikan dampak baik bagi kinerja keuangan PTBA," pungkas Niko.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement