"Memang secara dividend payout ratio turun, dari 25% tahun lalu, tetapi secara nominal naik. Kami masih perusahaan growing di mana membutuhkan kas cukup besar untuk pembelian bahan baku untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat pesat,” ucap Direktur Keuangan Hatten Bali Ketut Sumarwan.
“Mengingat pembuatan wine butuh waktu sekitar 1 tahun, maka kami memesan double bahan bakunya setelah masa pandemi berakhir. Intinya kami bukan di industri mature yang membagi dividen besar-besaran, kami memilih untuk fokus pada pertumbuhan," imbuh Ketut.
Selain keputusan-keputusan tersebut, PT Hatten Bali Tbk. juga memberikan pedoman untuk strategi tahun 2024 melalui Public Expose. Langkah yang akan diambil Perseroan adalah meningkatkan kontribusi penjualan dari luar Bali di mana saat ini hanya berkisaran 14% dari total penjualan, sehingga Perseroan berencana untuk ekspansi ke pusat-pusat pariwisata di luar Bali.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)