JAKARTA - Mekanisme perdagangan saham periodic full call auction (FCA) dalam Papan Pemantauan Khusus (PPK) dinilai berpengaruh terhadap likuiditas perdagangan.
Professional Trader & Trading Coach, Michael Yeoh, menilai skema baru ini membuat bingung sebagian investor sekaligus dikhawatirkan sulit untuk melepas sesuai harga yang diinginkan.
“Jadi ini membuat investor, terutama ritel menjadi kebingungan bagaimana menyikapinya dan yang perlu digarisbawahi adalah hilangnya likuiditas. Kita punya saham, kita tidak bisa jual, ini konsen ritel,” kata Michael dalam Special Dialog iNews TV, dikutip Minggu (16/6/2024).
Michael menilai terdapat beberapa saham dengan bobot besar terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang masuk dalam PPK, sehingga hal ini dikhawatirkan menjadi ‘pemberat’ bagi laju indeks komposit.
Salah satunya saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). Namun data terakhir menunjukkan BREN mengalami auto rejection atas (ARA) tiga hari bursa berturut-turut sejak Senin (10/6).
“BREN ini punya market cap besar, jadi geraknya mempengaruhi IHSG. Lambat laun ini akan terus mempengaruhi indeks,” paparnya.