Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Gula Tinggi, BUMN Diminta Segera Amankan Stok

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Selasa, 02 Juli 2024 |07:58 WIB
Harga Gula Tinggi, BUMN Diminta Segera Amankan Stok
Harga Gula Naik (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyebut Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor pangan memiliki stok gula konsumsi yang mumpuni. Stok ini dapat digunakan ketika pasokan gula di pasar mulai berkurang.

Ketua Umum Aprindo, Roy N Mandey mengatakan, BUMN pangan bisa manfaatkan gudang untuk menyimpan gula konsumsi. Sehingga perusahaan dapat intervensi pasar ketika harga mulai bergejolak, imbas kekurangan pasokan.

“Memang penting bagi kita selaku pelaku usaha berharap adanya terobosan yang dilakukan oleh pemerintah terkait misalnya gudang gula. Atau gudang di mana tempat penyimpanan gula,” ujar Roy kepada Wartawan, ditulis Selasa (2/7/2024).

Menurutnya, stok gula di pasar akan berkurang ketika tidak lagi musim panen atau memasuki musim tanam. Karena itu, diperlukan strategi dengan mengamankan gula konsumsi di gudang milik perusahaan pelat merah.

“Sehingga pada saat terjadinya kekurangan, saya katakan kekurangan itu bukan habis, tetapi di dalam produksinya memang sudah tidak musim produksi lagi, musim produksi lagi, tidak musim panen, tapi musim tanam, nah otomatis ketika dibutuhkan maka yang di gudang itu yang dikeluarkan,” paparnya.

“Sehingga pada saat terjadinya kekurangan, saya katakan kekurangan itu bukan habis, tetapi di dalam produksinya memang sudah tidak musim produksi lagi, musim produksi lagi, tidak musim panen, tapi musim tanam, nah otomatis ketika dibutuhkan maka yang di gudang itu yang dikeluarkan,” paparnya.

“Itu maksud tujuannya ada intervensi pemerintah, sehingga kondisi dari harga, ya sudah istilahnya gak usah ada harga acuan, tapi tetap harus ada yang namanya intervensi pemerintah yang menyediakan stok gula di gudang-gudang gula, gudang milik Bulog atau gudang milik BGR misalnya. Atau juga di pusat distribusi provinsi dan regional,” jelasnya.

Sebelumnya Roy menyebut Aprindo masih menimbang-nimbang untuk menambah pasokan gula di pasar ritel, setelah Badan Pangan Nasional (Bapanas) memperpanjang relaksasi harga acuan pemerintah (HAP) gula di tingkat konsumen menjadi Rp17.500 per kilogram (Kg).

Dia memastikan, pengusaha hanya akan membeli dan menambah stok gula konsumsi, bila harga acuannya sesuai dengan harapan pengusaha. Artinya, HAP yang ditetapkan harus di bawah Rp17.500 per Kg alias lebih murah.

“Kalau di retail indikatornya adalah ketika harga beli kami, HPP kami bisa di bawah harga acuan, harga yang diharapkan, memang harga acuan itu masih bisa bergerak, beda dengan harga eceran tertinggi ya,” beber Roy.

“Tetapi secara manajemen di retail ketika kita membeli di bawah harga acuan atau harga yang diharapkan, tentunya kita pasti membeli dan pasti tersedia,” tutur dia.

Ketersediaan gula dan komoditas lain di pasar retail memang didasarkan pada kemampuan beli pemiliknya. Roy mengaku, pengusaha tidak mungkin membeli komoditas yang harganya tinggi, lalu dijual murah.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement