Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ini Tips Budidaya Lebah Madu hingga Tembus Pasar Ekspor

Nekha Fatimah Nursadiyah , Jurnalis-Kamis, 04 Juli 2024 |17:30 WIB
Ini Tips Budidaya Lebah Madu hingga Tembus Pasar Ekspor
Tips Budidaya Lebah Madu (Foto: Dokumentasi)
A
A
A

JAKARTA - Tips budidaya lebah madu di pekarangan rumah. Budidaya lebah madu ini setelah masyarakat tidak ingin lagi dianggap sebagai penyebab kebaran hutan dan lahan (karhutla).

Sebab sebelum budidaya lebah muda, masyarakat sekitar mendapatkan madu liar di dalam hutan. Masyarakat menggunakan asap untuk mengusir lebah sebelum menyedot madu yang memiliki banyak khasiat itu dari sarang lebah.

Namun, cara yang dilakukan tersebut kerap dituding sebagai penyebab kebaran hutan dan lahan (karhutla).

“Memang tidak bisa dimungkiri karena adanya asap, maka bisa menimbulkan kebakaran yang lebih luas. Kalau terjadi kebakaran maka kami pasti jadi kambing hitam," kata Ketua Kelompok Bien Rahmadi.

 BACA JUGA:

"Padahal sebetulnya, kalau hutan terbakar, berarti tidak ada tempat mencari lebah dan kami sama saja menghilangkan mata pencaharian sendiri,” sambungnya.

Menjadi kambing hitam membuat kehidupan pencari madu tidak lagi manis. Rahmadi dan beberapa petani mencoba mencari solusi dengan membudidayakan lebah madu.

Lokasi budidaya lebah madu hutan berada di Dusun Bakti, Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bandar Laksana, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Anggota kelompok memanfaatkan pekarangannya sebagai lokasi budidaya.

Mereka membentuk sebuah kelompok bernama Kelompok Madu Bien karena sebagian besar besar dari pencari lebah liar belum mengetahui ilmu budidaya.

Budidaya madu menyebabkan masyarakat yang selama ini mencari madu ke hutan tetapi memanfaatkan sekitar pekarangan rumah sebagai lokasi budidaya lebah madu.

Sejak budidaya madu dikembangkan, Kecamatan Bandar Laksamana, berubah menjadi hutan alam yang menjadi penyangga oksigen di wilayah Riau apalagi lokasinya berbatasan langsung dengan Malaysia. Hasil panen madu yang dibudidayakan Kelombok Budidaya Madu Bien berkualitas sangat baik sehingga layak diekspor.

Rahmadi dan kelompoknya membudidayakan lebah madu di sekitar rumah. Kotak tempat sarang lebah diletakkan di atas bangku kecil di halaman rumah.

Lebah yang dibudidayakan adalah jenis apis trigona, berwarna hitam, berukuran kecil sekitar 4 milimeter dan tidak menyengat.

Biasanya bersarang pada lubang pepohonan, membentuk sarang berbentuk bulat-bulat kecil menyerupai gentong berdiameter satu sentimeter. Dari sarang berbentuk gentong tersebut, madu bisa langsung disesap dengan menggunakan sedotan.

Rahmadi menjelaskan madu trigona merupakan produk unggulanya. Produk Madu diberi merek Biene dijual dalam bentuk curah maupun kemasan. Madu curah biasa dikirim ke Pekanbaru.

Sementara produk kemasan 225 ml dijual di kisaran Rp65 ribu – Rp75 ribu, secara daring di marketplace dengan pembeli beragam dari seluruh Indonesia. Produk sudah mendapatkan izin PIRT (Pangan, Industri Rumah Tangga) dan sertifikasi halal.

“Madu trigona menjadi unggulan. Per kati atau sebotol kecap kaca, kira-kira 650 mililiter harganya Rp250 ribu,” katanya.

Madu lebah Trigona merupakan salah satu dari madu yang dikenal sebagai pendukung imunitas tubuh, banyak dicari ketika selama pandemi Covid-19. Permintaan madu tidak hanya dari Bengkalis dan Pekanbaru saja, tapi datang dari luar daerah. Total pendapatan kelompok saat ini sudah ratusan juta rupiah.

Keberhasilan Rahmadi dan anggota kelompoknya, mendorong minat warga lain untuk belajar budidaya madu. Menurutnya sudah ada 50 orang dari Desa Tanjung Leban dan 60 dari luar desa yang berbagi ilmu budidaya lebah madu.

“Sekarang kami menjadi pionir dalam kegiatan budidaya madu hutan gambut di kawasan Kecamatan Bandar Laksamana, melalui penerapan budidaya dan pemanenan yang berorientasi ramah lingkungan," katanya.

Sementara, Jr. Officer II Commrel & CSR KPI Sungai Pakning Rahmad Hidayat memaparkan pihaknya memanfaatkan hutan gambut yang ada di wilayah Sungai Pakning dengan membuat budidaya lebah madu hutan gambut ramah lingkungan sebagai alternatif bagi para petani yang mencari madu di hutan. Kilang Sungai Pakning berada di wilayah pesisir Provinsi Riau, berseberangan dengan Pulau Bengkalis.

“Ini juga dapat menjadi cara mencegah adanya kebakaran yang disebabkan oleh kelalaian para pencari madu yang menggunakan api untuk mengusir lebah,” jelasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement