JAKARTA - Presiden Jokowi ingin meningkatkan produksi kelapa sawit sebelum pergantian pemerintahan bariu. Hal ini dia sampaikan dalam rapat di Istana pada Selasa ini (8/7/2024), guna membahas perkembangan pengelolaan kebun sawit nasional.
Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi menjelaskan Presiden Jokowi sudah memerintahkan agar peningkatan tata kelola industri sawit kembali digenjot pada masa-masa akhir pemerintahannya. Ia pun berujar, Presiden Jokowi meminta Satgas untuk menyelesaikan permasalahan lahan kebun sawit, terutama yang bersifat ilegal.
"Jadi tadi tindak lanjut agar Satgas bisa lebih maksimal bekerja di waktu yang sempit, Presiden mengarahkan agar mempercepat PR-PR yang menyangkut masalah perkebunan kita," jelas Harvick selepas rapat internal di Istana Kepresidenan, Selasa (9/7/2024).
Harvick mengatakan, keinginan Presiden Jokowi untuk menyelesaikan permasalahan lahan kebun sawit ilegal, dapat memberikan sumbangsih pendapatan negara lebih baik lagi. Hal ini dipandang juga guna mendapatkan pajak lebih tinggi melalui sektor kebun sawit tersebut.
"Terutama bagaimana perolehan pajak lebih tinggi lagi, utamanya pendapatan nasionalnya, sebelum selesai transisi pemerintahan," jelas Harvick.
Disinggung soal pemutihan lahan kebun sawit, Harvick mengatakan sudah tercantum dalam Undang-undang Cipta Kerja tiga tahun sebelumnya. Oleh karena itu, Harvick mengungkapkan Presiden Jokowi berharap adanya penyelesaian konkrit guna menuntaskan permasalahan kebun sawit ilegal tersebut.